Kremlin Sebut Delegasi Rusia akan Hadir Pada Perundingan Damai di Istanbul

Kremlin sebut akan kirim delegasi ke Istanbul untuk perundingan dengan Ukraina. Foto: Anadolu

Kremlin Sebut Delegasi Rusia akan Hadir Pada Perundingan Damai di Istanbul

Fajar Nugraha • 14 May 2025 17:19

Moskow: Kremlin mengatakan bahwa delegasi Rusia akan berada di kota metropolitan Turki, Istanbul, pada Kamis 15 Mei 2025. Mereka akan bertemu dengan delegasi Ukraina untuk mengambil bagian dalam perundingan perdamaian langsung.

"Kami hanya mengevaluasi pernyataan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, yang mengusulkan untuk mengadakan perundingan antara delegasi pada Kamis di Istanbul. Delegasi kami akan berada di sana dan akan menunggu pihak Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan Pavel Zarubin dalam sebuah wawancara, yang kutipannya dibagikan di Telegram, seperti dikutip Anadolu, Rabu 14 Maret 2025.

Peskov menambahkan bahwa siapa tepatnya yang akan mewakili Moskow dalam perundingan tersebut akan diungkapkan ketika Putin memerintahkan agar informasi ini dipublikasikan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersedia menghadiri pertemuan damai Rusia-Ukraina di Istanbul pada Kamis. Namun kehadirannya bergantung pada konfirmasi partisipasi Presiden Rusia Vladimir Putin, demikian disampaikan utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg.

“Kami berharap Presiden Putin juga hadir. Jika itu terjadi, maka Presiden Trump akan datang. Ini bisa menjadi pertemuan yang luar biasa,” kata Kellogg dalam wawancara dengan Fox Business.

Pertemuan ini diprakarsai oleh Turki sebagai fasilitator dan akan menjadi perundingan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina sejak awal 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengonfirmasi kehadirannya, sementara Putin baru mengisyaratkan kesiapan untuk berdialog tanpa prasyarat, namun belum memberikan konfirmasi resmi.

Hal ini yang membuat Zelensky menantang Putin untuk hadir dalam pertemuan. Menurut Zelensky, Putin untuk melakukan pertemuan tatap muka dengannya.

"Kami ingin menyepakati awal hingga akhir perang," kata Zelensky dalam konferensi pers. Namun, ia menambahkan: "Ia (Putin) takut berunding langsung dengan saya."

Zelensky mengatakan ia berharap Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menjatuhkan "sanksi keras" jika perundingan tidak terlaksana.

Trump saat ini tengah menjalani tur kawasan Teluk, namun menurut pernyataan Gedung Putih kepada CNN, utusan khusus Kellogg dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff dijadwalkan hadir di Istanbul sebagai perwakilan AS.

Kellogg menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran ketiga pemimpin dapat membuka jalan bagi terobosan signifikan. 

“Presiden Trump punya kemampuan dalam bernegosiasi. Jika dia hadir, Zelensky juga ada, dan jika Putin datang, saya pikir kita jauh lebih dekat pada kesepakatan daripada yang diperkirakan banyak orang,” ujar Kellogg.

Ia juga mengungkap bahwa para negosiator telah menyiapkan term sheet atau daftar poin pembahasan yang mencakup isu gencatan senjata sebagai prioritas utama. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)