Hujan dan Angin Kencang Terjang Singosari Malang, Tempat Cuci Motor Ambruk

Malang: Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu siang, 20 Agustus 2025. Peristiwa ini sempat terekam dalam sejumlah video dan viral di media sosial.

Salah satunya seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @infomalangraya. Dalam video itu terlihat detik-detik kanopi sebuah tempat usaha cuci motor di Singosari ambruk akibat hujan deras dan angin kencang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan kerusakan di dua titik berbeda, yakni di Desa Pagentan dan di Desa Gunungrejo.

"Hujan lebat disertai dengan angin kencang terjadi sekitar pukul 13.35 WIB di Desa Pagentan. Kanopi depan tempat usaha cuci mobil-motor milik Ibu Upik Indayani roboh," kata Sadono saat dikonfirmasi.
 

Baca: Dampak Cuaca Buruk di Berbagai Daerah, TRC BPBD DIY Siaga 24 Jam

Sadono mengaku, tidak ada korban jiwa. Untuk nilai kerugian ditaksir sekitar Rp10 juta. Selain kanopi yang roboh, peristiwa ini juga sempat menimbulkan kemacetan di jalan raya Surabaya–Malang.

Tak berselang lama, peristiwa serupa juga memicu kerusakan di Desa Gunungrejo, tepatnya pukul 14.15 WIB. Tiga rumah warga dilaporkan terdampak, dengan kondisi rusak ringan hingga sedang. 

“Ketiga rumah milik Bapak Arofat, Bapak Nur Salam, dan Bapak Bharul mengalami kerusakan di bagian atap. Perkiraan kerugian mencapai Rp25 juta,” jelas Sadono.

BPBD Kabupaten Malang bersama perangkat desa, Muspika, PMI, hingga masyarakat setempat telah melakukan penanganan darurat. Akses jalan yang sempat macet sudah kembali normal pada sore hari. Namun, rumah warga yang atapnya rusak masih membutuhkan terpal sebagai penutup sementara.

BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem di tengah musim pancaroba. 

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut, termasuk distribusi kebutuhan mendesak bagi warga terdampak," ujar Sadono.