Hamas Nilai Penting untuk Capai Gencatan Senjata di Gaza

Warga Gaza kelaparan di tengah serangan Israel. Foto: Anadolu

Hamas Nilai Penting untuk Capai Gencatan Senjata di Gaza

Fajar Nugraha • 9 April 2025 09:05

Gaza: Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP pada Selasa 8 April 2025 bahwa "penting untuk mencapai gencatan senjata" di Jalur Gaza. Ini terutama tiga minggu setelah Israel melanjutkan pengeboman di wilayah Palestina.

"Perang ini tidak dapat berlanjut tanpa batas waktu, dan oleh karena itu perlu untuk mencapai gencatan senjata," Hossam Badran, seorang anggota biro politik Hamas, mengatakan kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu 9 April 2025.

“Ia menambahkan bahwa komunikasi dengan para mediator masih berlangsung tetapi sejauh ini, tidak ada proposal baru,” imbuh Badran.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan sehari sebelumnya bahwa negosiasi baru sedang dilakukan yang bertujuan untuk membebaskan lebih banyak sandera dari penahanan di Gaza.

"Kami sekarang sedang mengerjakan kesepakatan lain yang kami harap akan berhasil, dan kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera," kata Netanyahu kepada wartawan di Ruang Oval.

Trump, pada bagiannya, mengatakan: "Kami berusaha keras untuk membebaskan para sandera. Kami sedang mempertimbangkan gencatan senjata lagi, kita lihat saja apa yang terjadi."

AS, Qatar, dan Mesir menjadi penengah gencatan senjata yang rapuh yang tahap pertamanya mulai berlaku pada 19 Januari, sebelum berakhir dengan dimulainya kembali serangan udara Israel di Gaza pada 18 Maret.

Gencatan senjata tersebut telah memungkinkan pengembalian 33 sandera Israel, delapan di antaranya telah tewas, sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.800 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Badran mengatakan kepada AFP pada hari Selasa bahwa Hamas "terbuka terhadap semua ide yang akan mengarah pada gencatan senjata dan menghentikan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina kami".

Kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa sedikitnya 1.449 warga Palestina telah tewas dalam operasi Israel yang diperbarui sejak 18 Maret, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak dimulainya perang menjadi 50.810.

Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian 1.218 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Dari 251 sandera yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober, 58 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)