Putri Purnama Sari • 8 April 2025 18:18
Jakarta: Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, dimulai dari tanggal 2 Syawal, sehari setelah Hari Raya Idulfitri.
Pada tahun 2025, 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sehingga puasa Syawal dapat dimulai pada Selasa, 1 April 2025. Puasa Syawal memiliki keutamaan besar, salah satunya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.

Artinya: “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim).
Adapun, hadis lain yang juga menjelaskan keutamaan puasa Syawal yang artinya seperti berikut:
"Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan." (HR Ibnu Majah).
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Puasa Syawal dapat dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, dimulai dari 2 Syawal. Puasa ini boleh dilakukan selama enam hari berturut-turut maupun terpisah selama masih dalam bulan Syawal.
Bahkan orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal. Seperti keterangan dari Syekh Ibrahim Al-Baijuri, yang artinya adalah sebagai berikut:
“Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Niat Puasa Syawal
Pelaksanaan niat puasa Syawal dimulai dari masuknya Maghrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal ini masih boleh dilakukan di pagi hari hingga sebelum Zuhur. Hal ini dengan catatan belum makan, minum, dan belum melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, terhitung sejak terbit fajar pada hari berpuasa itu.
Adapun seseorang yang berniat di pagi hari hingga sebelum Zuhur, dianjurkan membaca lafal niat berikut ini:
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah."
Sementara itu, berikut adalah lafal niat puasa Syawal yang dibaca pada malam hari sebelum berpuasa:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala."