Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok YouTube Setkab.
Ade Hapsari Lestarini • 8 April 2025 22:12
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan risiko ketidakpastian ekonomi global di 2025 cenderung tinggi.
Ketidakpastian ini berasal dari instabilitas geopolitik, proteksionisme negara maju yang memengaruhi rantai pasok dan perdagangan global, serta pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi yang masih tinggi.
"Kondisi tersebut juga kian diwarnai dengan kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat," kata Airlangga, dalma acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia, dilansir laman Kemenko Perekonomian, Selasa, 8 April 2025.
Menurut Airlangga, pascapenyampaian kebijakan tarif resiprokal tersebut, sejumlah dampak timbul mulai dari gejolak pasar keuangan ekonomi global yang ditandai fluktuasi bursa saham dunia dan pelemahan mata uang emerging markets.
Kemudian terganggunya perdagangan dunia yang ditandai dengan terganggunya rantai pasok global dan penurunan volume perdagangan dunia sehingga menekan harga komoditas global seperti crude oil dan brent.
"Serta perlambatan ekonomi kawasan dan dunia yang ditandai dengan penurunan konsumsi global dan penundaan investasi perusahaan," jelas Airlangga.
Presiden Prabowo Subianto saat berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Baca juga: Tarif Timbal Balik Trump Picu Aksi Jual Global di Tengah Kekhawatiran Resesi |