Ilustrasi sepeda motor. Metrotvnews.com
Achmad Zulfikar Fazli • 4 November 2025 20:15
Jakarta: Pakar teknik mesin Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Profesor Bambang Sudarmanta, mengungkapkan ada banyak penyebab sepeda motor atau kendaraan bermotor ’brebet’. Motor brebet belum tentu karena bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan, tapi bisa juga akibat kondisi cuaca panas atau dingin, kondisi kendaraan, dan cara berkendara.
Menurut Bambang, kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor, sudah dirancang dari pabrik harus menggunakan BBM dengan spesifikasi tertentu. Apabila, BBM yang digunakan tidak sesuai spesifikasi sepeda motor yang bersangkutan, maka performa terasa berat, lambat, mengalami mesin tersendat atau mesin tidak bisa hidup sama sekali.
”Misalkan motor bebek bahan bakarnya sudah dirancang menggunakan bahan bakar dengan spesifikasi tertentu. Apabila bahan bakar yang dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi sepeda motor yang sudah dirancang, akan mempengaruhi performanya. Salah satunya sepeda motor terasa berat, lambat atau ’brebet’ atau bahkan tidak bisa hidup atau mogok,” jelas Bambang, dalam keterangannya, Selasa, 4 November 2025.
Hal lain bisa jadi karena BBM tercampur dengan air. Namun, harus diketahui penyebabnya.
Kondisi itu harus dipastikan apakah ada kebocoran di tangki penyimpanan, terjadi masalah saat pengiriman atau bisa jadi saat mengisi BBM ke sepeda motor dalam kondisi hujan sehingga kemasukan air.
“Jadi banyak kemungkinan penyebabnya,” ujar Bambang.
Bisa juga, kata dia, mesin ’brebet’ karena BBM terkontaminasi materi kontaminan atau residu. Penyebab kontaminasi tersebut bermacam-macam, termasuk dari sisi pengiriman atau SPBU.
Ada pula kemungkinan yang terkontaminasi adalah mesin sepeda motor. Hal itu itu bisa mengakibatkan filter BBM di kendaraan tersebut kotor.
“Kalau dia (kontaminan) bisa lolos dari filter bahan bakar, kalau untuk sistem injeksi maka akan menyedot di injektornya. Kalau itu terjadi, bisa menyebabkan tersendat-sendat,” kata Bambang.
Di samping itu, jelas dia, udara lingkungan yang panas sekali, dapat mengakibatkan BBM di kendaraan menguap dalam jumlah banyak. Akibatnya, BBM yang ada di karburator atau injeksi menjadi sangat sedikit, sehingga performa mesin tersendat-sendat.
Sedangkan dalam kondisi cuaca dingin, mengakibatkan volume BBM yang dipasok ke dalam mesin menjadi terlalu banyak karena yang menguap hanya sedikit.
Tidak hanya itu, menurut Bambang, mesin kendaraan ’brebet’ juga bisa disebabkan cara berkendara yang tidak sesuai aturan pengoperasian mesin. Misalnya, si pengendara langsung memutar tuas gas mendadak atau kontan, pasti mengakibatkan mesin brebet.
Bambang menyarankan masyarakat langsung membawa motor ke bengkel untuk dikuras tangki bensinnya. Setelah itu dibilas dan dibersihkan.
Kemudian, diperiksa suku cadang yang dilewati bahan bakar minyak (BBM) dari tanki bensin, seperti filter bahan bakar, karburator/injector dan sebagainya.
Jika terdapat kotoran, Bambang menganjurkan untuk langsung dibersihkan. Jika suku cadang sudah rusak, harus segera diganti.
“Selain itu, periksa kondisi busi. Jika sudah rusak harus diganti,” kata dia.
Untuk pemeliharaan, Bambang mengingatkan pemilik kendaraan bermotor untuk mematuhi anjuran pabrikan untuk melakukan service dan tune up berkala. Dengan demikian, bisa diketahui suku cadang mana yang sudah hampir ’mati,’ dengan demikian performa mesin bisa terus terjaga.