Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 November 2025 20:36
Brussels: Sebuah pesawat Falcon 7X milik Angkatan Udara Belgia yang membawa Menteri Luar Negeri Maxime Prevot dan delegasi parlemen menuju KTT CELAC–Uni Eropa di Kolombia dilaporkan terpaksa melakukan pendaratan darurat di pulau Karibia Sint Maarten pada Sabtu kemarin akibat kerusakan mesin.
Pesawat dengan registrasi OO-FAE itu sebelumnya juga sempat dipaksa kembali ke Belgia pada hari yang sama saat melintas di wilayah udara Inggris karena masalah pada sistem bahan bakar, demikian dilaporkan kantor berita Belga pada Minggu, 9 November 2025.
Setelah menjalani perbaikan dan pemeriksaan di Pangkalan Udara Melsbroek, jet tersebut kembali lepas landas dan berhasil menyelesaikan penerbangan pertama ke Pulau Terceira di Kepulauan Azores tanpa kendala.
Namun, di tengah penerbangan tahap kedua menuju Santa Marta, Kolombia, pilot mendeteksi gangguan teknis baru dan memutuskan untuk melakukan pengalihan penerbangan sebagai langkah pencegahan demi keselamatan. Pesawat mendarat dengan selamat di Sint Maarten, di mana layanan darurat telah disiagakan, menurut laporan tersebut.
Delegasi Belgia kemudian menginap di pulau itu sambil menunggu transportasi alternatif.
Akibat keterlambatan tersebut, Prevot melewatkan sesi pembukaan KTT dan sejumlah pertemuan bilateral. Juru bicaranya mengatakan bahwa kegagalan teknis berulang pada pesawat pemerintah “merusak kredibilitas Belgia” dan kembali memicu seruan agar pemerintah segera membeli armada baru.
Baca juga: Uni Eropa Kecam Serangan Israel di Lebanon, Desak Hormati Gencatan Senjata