Asap dari serangan Israel di Lebanon. (Anadolu Agency)
Brussels: Uni Eropa (UE) mengecam serangan udara Israel di Lebanon selatan dan mendesak Tel Aviv untuk menghormati perjanjian gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah.
Israel melancarkan serangan baru pada Kamis, dengan klaim menargetkan kelompok yang didukung Iran tersebut dan menuduh Hizbullah tengah mempersenjatai diri kembali.
“UE menyerukan kepada Israel untuk menghentikan semua tindakan yang melanggar Resolusi 1701 dan perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada November 2024,” kata juru bicara urusan luar negeri UE, Anouar El Anouni.
“Pada saat yang sama, kami mendesak seluruh pihak di Lebanon, khususnya Hizbullah, untuk menahan diri dari langkah-langkah atau respons yang dapat memperburuk situasi,” tambahnya, dikutip dari TRT World, Sabtu, 8 November 2025.
“Fokus semua pihak harus tetap pada upaya menjaga gencatan senjata dan kemajuan yang telah dicapai sejauh ini.”
Israel Dituding Ganggu Stabilitas Lebanon
Sebelumnya, militer Israel memperingatkan warga di empat desa untuk mengosongkan bangunan, dengan alasan akan menargetkan infrastruktur militer milik Hizbullah.
Tentara
Lebanon menuduh Israel berupaya “menggoyahkan stabilitas Lebanon” melalui serangan tersebut serta “menghambat penyelesaian proses penempatan pasukan” sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.
Presiden Lebanon Joseph Aoun mengecam keras serangan Israel, demikian pula Iran yang pada Jumat menyebutnya sebagai tindakan “biadab” dan menyerukan agar komunitas internasional segera turun tangan.
Lebanon dan Israel secara teknis masih berada dalam keadaan perang, namun dalam konflik-konflik terakhir, yang terlibat langsung melawan Israel hanyalah Hizbullah, bukan militer Lebanon.
Kelompok tersebut merupakan satu-satunya faksi di Lebanon yang menolak dilucuti setelah perang saudara 1975–1990, dengan alasan bertanggung jawab untuk “membebaskan wilayah pendudukan Israel” dan mempertahankan negara.
Hizbullah dikenal mendapat dukungan penuh dari Iran, yang awal tahun ini juga sempat terlibat perang langsung dengan Israel.
Baca juga:
Israel Gempur Lebanon Selatan Usai Hizbullah Tolak Negosiasi