Penampilan Tari Bedaya Ketawang dalam Tingalan Dalem Jumenengan Sinuhun Pakoe Boewono XIII ke-21. Metrotvenews.com/ Triawati Prihatsari
Triawati Prihatsari • 25 January 2025 17:29
Solo: Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar upacara Tingalan Dalem Jumenengan Sinuhun Pakoe Boewono XIII ke-21. Kegiatan diikuti ratusan abdi dalem, sentono dalem, abdi dalem, serta tamu undangan.
"Tingalan Dalem Jumenengan ini sebagai inti pokoknya Tari Bedaya Ketawang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada peringkat nasional. Ini juga memiliki makna kaitannya wisata budaya dengan nilai tradisi," kata Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, di Solo, Sabtu, 25 Januari 2025.
Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kali ini Keraton Kasunanan Surakarta memodifikasi pelaksanaan Tingalan Jumenengan. Dimana semua tata cara adat kegiatan yang berkaitan dengan budaya dikemas untuk memberikan nilai ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Keraton Solo memberikan gelar kehormatan (kekancingan) pada sejumlah tokoh termasuk kepala daerah. Menurutnya, beberapa tokoh mendapatkan gelar kehormatan berasal dari luar Jawa.
"Dan tentunya bisa menghasilkan manfaat kepada masyarakat. Di hari ini juga telah memberikan ganjaran, nomo, pangkat, soho sesebatan. Jadi kemarin malam dari beberapa kepala daerah. Malah justru dari luar Jawa, dari Minahasa (dapat kekancingan)," jelasnya.
Sementara Ketua Eksekutif LDA KPH Eddy S. Wirabhumi, menambahkan Tingalan Jumenengan merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan dengan tambahan kirab agung yang akan dilaksanakan Minggu besok, 25 Januari 2025.
"Ini di satu sisi untuk lebih memberikan nuansa kebudayaan kental pada Keraton Kasunanan Surakarta. Karena memang ini salah satu pusat kebudayaan Jawa yang ada. Tentu diharapkan kegiatan ini memberikan kontribusi positif satu untuk kepentingan bangsa dan negara dalam rangka persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa," ungkapnya.