Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 23 January 2025 08:18
New York:
Saham-saham AS memperpanjang kenaikan pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini karena investor didukung oleh laporan kuartalan Netflix yang kuat dan lonjakan saham-saham teknologi.
Di samping itu, penguatan Wall Street juga menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang inisiatif infrastruktur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sektor swasta.
Melansir Xinhua, Kamis, 23 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 130,92 poin, atau 0,30 persen, menjadi 44.156,73. S&P 500 bertambah 37,13 poin, atau 0,61 persen, menjadi 6.086,37, menyentuh rekor tertinggi selama sesi tersebut. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 252,56 poin, atau 1,28 persen, menjadi 20.009,34.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan sektor utilitas dan real estat memimpin pelemahan dengan kehilangan 2,18 persen dan 1,76 persen.
Sementara itu, sektor teknologi dan layanan komunikasi memimpin para peraih keuntungan dengan masing-masing naik 2,49 persen dan 1,14 persen, didukung oleh kemajuan penting di Nvidia dan Microsoft.
Reli ini didorong oleh antusiasme terhadap investasi AI, yang didorong oleh pengumuman rencana infrastruktur AI sektor swasta senilai USD500 miliar oleh Trump yang melibatkan Oracle, OpenAI, dan SoftBank.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Saham Netflix melonjak
Saham Netflix melonjak setelah perusahaan ini melaporkan rekor peningkatan pelanggan pada kuartal liburan, yang memungkinkannya untuk menerapkan kenaikan harga di sebagian besar tingkatan layanan.
Oracle juga menguat, bersama dengan pembuat server Dell dan saham ARM Holdings yang diperdagangkan di AS, pemasok teknologi chip yang sebagian besar dimiliki oleh SoftBank.
“Kombinasi ekonomi yang tangguh, pelonggaran inflasi, stabilisasi suku bunga, musim laporan keuangan yang dimulai dengan awal yang kuat, dan berkurangnya fokus pada tarif oleh Presiden Trump telah memberikan latar belakang yang kuat untuk pasar,” kata kepala investasi Truist, Keith Lerner.
Pada saham individual, saham Procter & Gamble menguat setelah perusahaan ini melampaui estimasi kuartal kedua, didorong oleh permintaan yang kuat untuk produk rumah tangganya di Amerika Serikat.
Sementara itu, saham Johnson & Johnson mengalami penurunan meskipun membukukan hasil kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan, menunjukkan sentimen investor yang beragam terhadap kinerja produsen obat ini.