Menlu AS Marco Rubio Akan Hadiri KTT ASEAN di Tengah Ketegangan Tarif

Menlu AS Marco Rubio. (Anadolu Agency)

Menlu AS Marco Rubio Akan Hadiri KTT ASEAN di Tengah Ketegangan Tarif

Willy Haryono • 8 July 2025 15:03

Washington:  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio akan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Asia, dengan menghadiri serangkaian pertemuan ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 8–11 Juli 2025. Namun, kunjungan ini dibayangi keputusan Presiden Donald Trump yang mengumumkan tarif impor baru hingga 40 persen terhadap sejumlah negara Asia, termasuk tuan rumah Malaysia dan sekutu utama AS di kawasan.

Departemen Luar Negeri AS menyebut kunjungan ini sebagai bagian dari penguatan kembali komitmen Washington terhadap kawasan Indo-Pasifik. Namun hanya beberapa jam setelah pengumuman kunjungan Rubio, Trump mengumumkan tarif 25 persen atas barang impor dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus, serta tarif beragam untuk enam negara anggota ASEAN lainnya.

Mengutip dari Asia One, Selasa, 8 Juli 2025, Malaysia, negara tuan rumah KTT ASEAN, akan dikenai tarif sebesar 25 persen. Sementara itu, Laos dan Myanmar dikenai 40 persen, Kamboja dan Thailand masing-masing 36 persen, serta Indonesia 32 persen.

Thailand dan Indonesia merupakan mitra lama AS dan termasuk yang paling terdampak oleh langkah ini.

Dalam pernyataan resminya, Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa Rubio akan berfokus pada penguatan hubungan strategis, mempromosikan keamanan dan kemakmuran di Indo-Pasifik, serta menjawab kegelisahan mitra regional atas kebijakan ekonomi proteksionis Trump. Rubio dikabarkan akan hadir di KTT ASEAn pada Kamis mendatang.

“Pesan utama yang ingin disampaikan Sekretaris Rubio adalah bahwa keterlibatan kami di kawasan ini adalah demi kepentingan Amerika sendiri, untuk keamanan dan kemakmuran kami,” ujar seorang pejabat senior kepada media.

Namun, sumber itu mengakui bahwa tarif baru akan menjadi tantangan diplomatik tersendiri, apalagi ASEAN selama ini meragukan komitmen penuh pemerintahan Trump terhadap kerja sama ekonomi dan diplomatik di kawasan.

Baca juga:  Tok! Indonesia Kena Tarif Trump 32%, Berlaku 1 Agustus

Peringatan kepada Negara BRICS

Langkah tarif ini juga merupakan kelanjutan dari strategi Trump untuk menekan negara-negara berkembang yang dianggap mendekati posisi “anti-Amerika”. Dalam pernyataan sebelumnya, Trump mengancam tambahan tarif 10 persen bagi negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia, bila mereka mendukung kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan Washington.

Di sisi lain, Trump menyebut telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Vietnam dan mengisyaratkan kemungkinan perjanjian serupa dengan India. Namun, ia mengungkapkan keraguan terhadap Jepang, sekutu militer dan investor besar di AS dan belum menyepakati kesepakatan baru hingga kini.

Sementara itu, Korea Selatan mengirim penasihat keamanan nasional Wi Sung-lac ke Washington untuk melakukan pembicaraan perdagangan dan pertahanan, serta membahas potensi pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung.

Hingga kini, Rubio belum mengunjungi Jepang atau Korea Selatan sejak menjabat awal tahun ini, meski kedua negara dianggap sebagai pilar utama strategi Indo-Pasifik AS di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.

Kunjungan Rubio ke Asia akan menjadi ujian sejauh mana diplomasi dapat menjembatani kebijakan ekonomi Trump yang dinilai agresif, sekaligus menentukan apakah Washington masih bisa mempertahankan pengaruhnya di kawasan yang semakin kompetitif ini. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)