M Sholahadhin Azhar • 5 July 2025 16:24
Jakarta: BPI Danantara memperoleh pendanaan asing USD10 miliar. perolehan itu dianggap menguatkan posisi Indonesia, sebagai tujuan investasi global.
“Ini adalah sinyal positif bahwa Indonesia telah memasuki babak baru dalam mengelola keuangan dan aset strategis dengan pendekatan modern dan transparan," kata Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Buchari, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 Juli 2025.
Menurut dia, ,angkah ini dinilai sebagai momentum penting. Sekaligus, bukti bahwa transformasi kelembagaan di sektor BUMN mulai menunjukkan hasil nyata.
Akbar menyebut pencapaian tersebut bukan hanya sukses finansial. Tetapi, mencerminkan kepercayaan internasional terhadap arah baru pengelolaan aset negara.
"Kami di HIPMI sangat mengapresiasi inisiatif Danantara dan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem investasi yang lebih kredibel,” ujar Akbar.
Ketua BPP HIPMI Bidang Sinergitas BUMN, Danantara, dan BUMD, Anthony Leong, menilai pendanaan jumbo dari perbankan asing adalah validasi konkret. Terutama, atas keseriusan Indonesia dalam memperbaiki institusi ekonominya.
“Ini bukan sekadar transaksi keuangan, tapi bentuk nyata kepercayaan global terhadap kredibilitas Danantara dan masa depan ekonomi Indonesia,” ujar Anthony.
Ia menambahkan bahwa Danantara bukan sekadar badan pengelola investasi, tetapi juga instrumen strategis reformasi BUMN. “Dengan pendekatan meritokrasi, prinsip internasional, dan struktur yang independen dari intervensi politik, Danantara kini menjadi wajah baru profesionalisme di sektor publik. Ini akan menarik lebih banyak investor jangka panjang, bukan spekulan musiman,” ujarnya.
Anthony menekankan pentingnya menjaga independensi Danantara dan memastikan kualitas SDM yang mengelola dana publik. “HIPMI siap berkontribusi dalam menyiapkan generasi muda yang paham tata kelola dan mampu menjadi mitra strategis bagi lembaga seperti Danantara. Ini saatnya anak muda ikut duduk di meja perencanaan nasional, bukan sekadar jadi penonton,” tegasnya.
Dengan likuiditas awal USD10 miliar, Danantara kini mengelola aset lebih dari USD1 triliun dan diproyeksikan akan memainkan peran penting dalam pembiayaan infrastruktur, digitalisasi, transisi energi, dan sektor prioritas lainnya. HIPMI menilai langkah ini akan memperkuat daya saing Indonesia secara regional dan menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan berbasis institusi yang kuat.