Berangkat Haji Gak Harus 'Nunggu Tua', Literasi Keuangan Jadi Kunci

Jakarta: Literasi keuangan sejak dini dinilai menjadi kunci utama dalam mempersiapkan ibadah haji. Hal ini disampaikan Syariah Funding Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Merci Santi Adriani, dalam kegiatan Journalist Class bertema Haji Muda, Bijak Finansial dengan Solusi Perbankan Syariah.

Merci menjelaskan, banyak masyarakat masih menganggap kemampuan berhaji hanya soal finansial. Padahal, aspek kesiapan fisik dan mental juga menjadi faktor penting.

"Sebenarnya semua mampu kalau direncanakan sebaik-baiknya. Dengan perencanaan sejak usia muda, calon jamaah bisa berangkat dalam kondisi sehat dan finansial yang lebih siap," jelas Merci, Senin, 29 September 2025.
 

Baca juga: Banyak Keluarga Rentan Finansial, Merencanakan Keuangan Harus Sejak Dini

(Ibadah haji. Foto: dok Kemenag)
 

Literasi keuangan sejak dini

Merci juga menekankan pentingnya menanamkan literasi keuangan sejak sekolah dasar. Terlebih, pendaftaran haji sudah bisa dilakukan sejak usia 12 tahun.

Dengan memulai menabung lebih awal, generasi muda berpeluang berangkat haji pada usia yang lebih produktif.

Data yang dipaparkan Merci menunjukkan, saat ini terdapat 5,5 juta calon jemaah haji yang sedang berada dalam masa tunggu, dengan rata-rata antrean mencapai 25 hingga 30 tahun. Dari jumlah tersebut, hampir 80 persen berada pada usia di atas 50 tahun.

Kondisi tersebut membuat sebagian besar jamaah berangkat di usia lanjut, sehingga tantangan kesehatan kerap menjadi kendala.

Menghadapi masalah tersebut, Merci menawarkan solusi dengan mengedukasi anak-anak yang sedang menempuh bangku sekolah dasar dan menengah agar dapat mengurangi antrean jamaah lanjut usia.

"Dengan kedisiplinan menabung, anak muda bisa memastikan dana dan kesiapan mentalnya ketika tiba waktunya berhaji," tambah Merci. (Muhammad Adyatma Damardjati)