Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ade Hapsari Lestarini • 20 September 2025 12:19
Jakarta: Hasil riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 mengungkapkan, hanya sekitar separuh masyarakat Indonesia yang merasa siap menghadapi kondisi darurat finansial.
Selain itu, meskipun rasa aman secara finansial meningkat hingga 57 persen, generasi muda, khususnya Gen Z, masih termasuk kelompok yang paling rentan. Hanya 49 persen yang merasa percaya diri akan kondisi finansial mereka.
Kondisi ini berdampak pada banyaknya generasi usia produktif yang masih berfokus pada kebutuhan jangka pendek, sementara perencanaan pensiun maupun warisan belum menjadi prioritas.
PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) percaya peningkatan literasi
keuangan adalah fondasi penting bagi ketahanan finansial keluarga Indonesia. Melalui program literasi keuangan Bright Talk, Sun Life Indonesia menghadirkan edukasi yang relevan dan praktis bagi keluarga Indonesia untuk mulai merencanakan masa depan mereka sejak dini.
"Selama tiga dekade, kami konsisten menghadirkan solusi perlindungan jiwa, kesehatan, pendidikan, hingga pensiun. Melalui Bright Talk, kami ingin melanjutkan komitmen ini, dengan memberikan ruang diskusi yang relevan agar masyarakat dapat belajar langkah-langkah sederhana dalam perencanaan keuangan namun berdampak besar bagi kehidupan mereka," ujar Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 September 2025.
Baca Juga :
Benarkah Gen Z Rentan Terlilit Utang? Dihabiskan untuk Apa?
Presiden Direktur Sun Life Indonesia,
Albertus Wiroyo.
Foto:
dok Sun Life Indonesia.
Literasi keuangan dan gaya hidup sehat untuk keluarga Indonesia
Albertus menambahkan, gelaran Bright Talk edisi kedua ini sekaligus menandai peluncuran produk terbaru Sun Life Indonesia, Sun Proteksi Heritage 100, yang merupakan solusi perlindungan jiwa untuk membantu masyarakat Indonesia mempersiapkan warisan masa depan dengan lebih terencana, fleksibel, dan mudah.
Edisi kali ini turut menghadirkan seorang momfluencer Fanni Imaniar, yang berbagi pengalaman mengatur keuangan keluarga. Serta seorang dokter gigi sekaligus tenaga pemasar Sun Life Indonesia, Suzan Juwana, yang memberikan perspektif tentang pentingnya proteksi jangka panjang.
Selain memperkuat literasi, Sun Life Indonesia meluncurkan Sun Proteksi Heritage 100 yang menawarkan perlindungan hingga usia 100 tahun dengan fleksibilitas pembayaran premi mulai dari Rp300 ribuan per bulan.
Fitur ini meliputi bonus pengembalian premi di usia 75, manfaat pembebasan premi bila terdiagnosis satu dari 77 penyakit kritis, manfaat akhir kontrak dan perlindungan berlapis lewat rider tambahan, dan kepastian nilai premi di tengah inflasi.
"Kami memahami banyak keluarga yang masih rentan secara finansial. Melalui Sun Proteksi Heritage 100, kami ingin menghadirkan solusi yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, lebih banyak keluarga Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan kemapanan finansial di masa depan dengan perlindungan yang tepat, sesuai dengan tahap kehidupan mereka," jelas Albertus.
Sepanjang September yang diperingati sebagai Bulan Pelanggan, Sun Life Indonesia memaknainya dengan menghadirkan berbagai program apresiasi dan inovasi layanan nasabah, mulai dari penyederhanaan proses klaim secara otomatis, penggunaan Digiform dan My Sun Life berbasis web sebagai bentuk dukungan bagi nasabah, hingga integrasi dengan aplikasi CIMB Octo Mobile guna memudahkan pengecekan polis.
"Kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan inovasi yang berfokus pada kebutuhan dan aspirasi nasabah, serta menghadirkan layanan terbaik agar senantiasa mendampingi perjalanan finansial dan kesehatan keluarga Indonesia," kata dia.