Pesawat Yemenia Airways yang hancur diserang Israel. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 30 May 2025 07:28
Sanaa: Serangan udara yang melibatkan beberapa serangan menghantam pesawat Yemenia Airways dan landasan pacu di bandara Sanaa, Yaman. Saluran TV pemberontak Houthi Al-Masirah memposting di X, mengecam "agresi Israel."
Asap hitam pekat terlihat mengepul dari pesawat yang tertabrak di landasan, dalam sebuah video yang diposting di X oleh direktur bandara Sanaa Khaled Al-Shaief yang mengatakan itu adalah pesawat operasional terakhir Yaman.
Bandara tersebut baru melanjutkan layanan komersial terbatas pada 17 Mei, menurut otoritas Houthi, setelah ditutup oleh serangan besar Israel yang menghancurkan enam pesawat 11 hari sebelumnya.
Houthi, yang menyatakan solidaritas dengan Palestina, telah menembaki Israel dan pengiriman Laut Merah selama perang Gaza, yang memicu serangan balasan dari Israel serta Amerika Serikat dan Inggris.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan, jet tempur menargetkan "target teroris" Houthi di bandara, sehari setelah kelompok itu menembakkan dua proyektil ke Israel.
"Jet Angkatan Udara baru saja menyerang target teroris organisasi teroris Houthi di bandara Sanaa dan menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Gulf News, Jumat 30 Mei 2025.
Pernyataan militer Israel mengklaim pesawat di sana "digunakan oleh Houthi untuk mengangkut teroris yang melancarkan serangan teroris terhadap negara Israel".
Menurut sebuah pernyataan dari Yaman, pesawat itu akan dinaiki oleh para peziarah Muslim yang akan melaksanakan ibadah haji tahunan di Mekkah, Arab Saudi.
Houthi memulai serangan mereka terhadap pengiriman barang di Laut Merah dan Teluk Aden pada November 2023, beberapa minggu setelah dimulainya perang Israel-Hamas, yang memicu serangan militer Inggris dan AS mulai Januari 2024.
Awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui gencatan senjata dengan Houthi, yang mengakhiri serangan Amerika yang intens selama berminggu-minggu di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Namun, Houthi terus menembakkan proyektil ke Israel, termasuk serangan yang menargetkan bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Awal bulan ini, Israel mengancam akan menargetkan pimpinan Houthi.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Hans Grundberg memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa bentrokan antara Houthi dan Israel "memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh bagi Yaman dan kawasan tersebut".