Ada Dinamika Global, Airlangga Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Bisa Sentuh 5,2% Tahun Ini

Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

Ada Dinamika Global, Airlangga Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Bisa Sentuh 5,2% Tahun Ini

Annisa Ayu Artanti • 14 January 2025 12:13

Jakarta: Pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan tetap tumbuh dan terjaga meski diselimuti dinamika global, seperti volatilitas harga komoditas, peningkatan suku bunga, kendala rantai pasok, hingga kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai 5,2 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan prospek ekonomi global diproyeksikan hanya tumbuh pada kisaran 3,2 persen pada 2024 dan 2025.

"Ekonomi Indonesia pada 2025, mudah-mudahan kita juga bisa mempertahankan sekitar 5,2 persen," kata Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, dikutip dari siaran pers, Selasa, 14 Januari 2025.

Airlangga menjelaskan, perekonomian nasional masih mencerminkan ketahanan dan daya saing dengan tetap tumbuh pada tingkat yang solid sebesar 4,95 persen (yoy) pada triwulan III-2024, dimana lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain, seperti Thailand dan Korea Selatan.

Sejumlah indikator sektor riil, diantaranya PMI Manufaktur juga tetap ekspansif di level 51,2, dengan permintaan domestik yang kuat, serta optimisme konsumen yang stabil tercermin dari IKK yang terus optimis dan Indeks Penjualan Riil yang tumbuh positif.

 
Baca juga: 


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian
 

Target pertumbuhan ekonomi Indonesia


Ke depan, Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi agar mampu mencapai angka delapan persen dengan mengoptimalkan berbagai sektor potensial.

Presiden Prabowo telah mencanangkan 17 Program Prioritas mulai dari swasembada pangan, energi, pengentasan kemiskinan, hingga perbaikan sistem pendapatan negara untuk mencapai target tersebut.

Selain itu, dalam kurun waktu pemerintahan yang baru berjalan saat ini, sejumlah capaian juga telah terwujud seperti bergabungnya Indonesia dalam BRICS hingga pelaksanaan Program Makanan Bergizi.

Lebih lanjut, pemerintah juga mengoptimalkan upaya hilirisasi agar dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut.


Seperti diketahui, hilirisasi telah terbukti berbuah manis bagi perekonomian nasional, seperti produk nikel pada 2023 yang diekspor hingga USD33,52 miliar, atau meningkat 745 persen dibandingkan 2017 yang hanya USD4 miliar. Upaya hilirisasi tersebut tidak hanya menciptakan nilai tambah tetapi juga memperkuat daya saing di pasar global.

Selain itu, potensi besar dalam mendorong hilirisasi juga dapat dilakukan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Gresik, Kendal, dan Galang Batang yang telah menunjukkan dampak nyata peningkatan nilai tambah ekonomi. Selama tahun 2024, KEK telah berhasil menghimpun investasi hingga Rp82,6 triliun dan juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 42.930 orang.

"Perjalanan kita meraih pertumbuhan delapan persen dalam lima tahun ke depan dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Dengan kolaborasi yang erat antara Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita dapat mengubah berbagai tantangan menjadi peluang,” ucap Airlangga. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)