Kontribusi Ekonomi Digital ke PDB Tinggi, Indonesia Gak Kalah Saing

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Digital, dan Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (ITSK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi. MI/Naufal Zuhdi

Kontribusi Ekonomi Digital ke PDB Tinggi, Indonesia Gak Kalah Saing

Naufal Zuhdi • 2 November 2025 12:15

Jakarta: Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan Digital, dan Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (ITSK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi mengungkapkan bahwa berdasarkan dari International Data Center Authority (IDCA) ekonomi digital telah berkontribusi lebih dari 15 persen terhadap PDB global di 2024.

"Dan tidak kalah, Indonesia kini tercatat menjadi powerhouse digital ASEAN. Kita menyumbang sekitar 40 persen dari nilai ekonomi digital di kawasan dan diproyeksikan akan terus meningkat mencapai angka antara USD220 miliar-USD360 miliar pada tahun 2030 yang akan datang," ucap Hasan di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 dikutip Minggu, 2 November 2025.

Di samping itu, Hasan menambahkan bahwa penyelenggaraan FEKDI dan IFSE 2025 akan terus menjadi warna menunjukkan komitmen Indonesia dalam ASEAN Digital Economy Framework Agreement untuk dapat bersama membangun ekonomi digital ASEAN yang mana pada 2030 mendatang diproyeksikan mencapai angka USD2 triliun.

"Percepatan transformasi ekonomi dan keuangan digital sangat memerlukan kolaborasi erat di antara kementerian, lembaga, dan juga pelaku industri. Tentu kolaborasi lintas otoritas dan lintas industri yang muncul dari forum-forum seperti ini menunjukkan bahwa transformasi ekonomi dan keuangan digital merupakan bagian dari agenda strategis bangsa untuk dapat menciptakan kemandirian ekonomi," bebernya.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Jaga keseimbangan inovasi dan risiko

Sebagai regulator, tambah dia, OJK akan terus hadir dan menjaga keseimbangan antara inovasi dengan kemampuan untuk memitigasi risiko-risiko yang mungkin ditimbulkan di sektor keuangan digital.

"Antara terus mendorong pertumbuhan dengan menghadirkan pelindungan terhadap konsumen dan nasabah tanpa kompromi, serta menyeimbangkan antara mendorong kemajuan teknologi dan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan nasional," tegasnya.

OJK, lanjut Hasan, juga akan mendorong dan menyediakan ruang yang seluas-luasnya untuk menyambut inovasi-inovasi baru. 

"Kita juga dapat mengacu pada sambutan dari Ketua Dewan Komisioner OJK pada awal acara kemarin bahwa transformasi digital harus dibangun di atas landasan kepercayaan terhadap sistem, jadi ini penting sekali. Tentu yang dimaksudkan adalah kepercayaan terhadap kecukupan aspek tata kelola dan juga pelindungan kepada konsumen dan investor kita semua," imbuhnya.

Hasan meyakini, inovasi keuangan digital bukan hanya terkait pada aspek efisiensi transaksi semata, tetapi juga akan menjadi bagian yang akan menjawab berbagai persoalan di masyarakat untuk memperkuat kegiatan ekonomi di sektor riil dan pada akhirnya diharapkan mampu menghadirkan keadilan dalam kegiatan ekonomi nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)