Diskusi film dokumenter Masih Ada Asa berlangsung di Auditorium Perpustakaan Panglima Itam, NasDem Tower, Kamis, 26 Juni 2025. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 26 June 2025 23:29
Jakarta: Diskusi film dokumenter Masih Ada Asa berlangsung di Auditorium Perpustakaan Panglima Itam, NasDem Tower, Kamis, 26 Juni 2025. Acara ini menghadirkan para pembicara dari berbagai latar belakang yang memiliki kepedulian terhadap isu kekerasan seksual dan perlindungan perempuan di Indonesia.
Film dokumenter Masih Ada Asa mengangkat realitas pahit kekerasan seksual terhadap Ati dan Ros, dua perempuan penyintas kekerasan seksual yang berasal dari Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang selama ini tertutup dari sorotan publik. Ketua Bidang Hubungan Legislatif DPP NasDem, Taufik Basari, mengungkapkan film ini menjadi momentum refleksi terhadap pelaksanaan UU TPKS.
“Meskipun undang-undangnya sudah ada, pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Kita butuh kerja bersama dengan aparat penegak hukum untuk benar-benar memanfaatkan UU TPKS ini sebagai alat melindungi korban dan mencegah kekerasan seksual,” jelas Taufik, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.
Diskusi ini, lanjut dia, menjadi ruang penting untuk mengevaluasi implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang telah disahkan, namun belum sepenuhnya dijalankan secara efektif.
Selain itu, acara ini menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan kekerasan seksual belum selesai. Dokumenter Masih Ada Asa bukan hanya karya seni, tetapi juga instrumen advokasi yang menggugah empati dan mendesak aksi nyata.
"Kita berharap sosialisasi terhadap Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual ini dijalankan secara masif diikuti pula dengan pelatihan kepada aparat penegak hukum bagaimana menggunakan UU ini, termasuk juga bagaimana kita membangun dan mengubah perspektif selama ini, terutama perspektif patriarki yang menjadi penghalang terhadap penegakan hukum terkait dengan tindak pidana kekerasan seksual,” tegas dia.
Baca Juga:
Kota Keene Rayakan 30 Tahun Film Jumanji dengan Festival Meriah |