Operasi pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. MI
Media Indonesia • 19 November 2025 17:03
Banjarnegara: Tim SAR berhasil menemukan satu korban meninggal dalam operasi pencarian hari keempat korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu, 19 November 2025. Penemuan ini menambah total korban jiwa menjadi tiga orang, dengan 25 warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban yang ditemukan teridentifikasi sebagai Dwi setelah suaminya, Sutrisno, mengenali pakaian yang dikenakan korban. Sutrisno secara khusus datang ke lokasi untuk memastikan identitas istrinya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menjelaskan operasi pencarian hari ini diawali dengan apel bersama di halaman SDN 1 Pandanarum sebelum tim bergerak menuju sektor A yang diduga menjadi titik tertimbunnya korban.
“Pencarian hari ini dilakukan sangat hati-hati. Tanah masih labil dan sesekali terlihat bergerak. Setiap langkah petugas harus benar-benar dipastikan aman,” jelas Artanto.
Operasi pencarian sempat tertunda selama tiga hari sejak Senin hingga Selasa akibat pergerakan tanah yang terus terjadi di area longsoran. Kondisi tersebut dinilai terlalu berbahaya bagi keselamatan personel SAR.
“Keselamatan personel adalah prioritas. Jika tanah belum memungkinkan, pencarian tidak bisa dipaksakan,” tegas Artanto.
.jpg)
Bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara
Operasi pencarian melibatkan gabungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, relawan, dan masyarakat. Alat berat dikerahkan untuk membuka tumpukan material, sementara anjing pelacak Unit K9 digunakan untuk menelusuri lokasi yang diduga menjadi titik tertimbun korban.
Medan operasi menghadapkan berbagai kendala seperti jalan licin, tertutup lumpur, dan cuaca berkabut yang mengganggu jarak pandang. Meski demikian, petugas tetap bekerja bergantian untuk menjaga stamina selama proses pencarian.
“Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat. Tim SAR, relawan, dan masyarakat menunjukkan dedikasi luar biasa,” ujar Artanto.