Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Gelap di Depan DPRD Sumsel

Palembang: Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar demontrasi bertajuk Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Sumatra Selatan, pukul 10.00 WIB, Kamis, 20 Februari 2024. Aksi ini juga diwarnai aksi bakar ban sebagai bentuk protes lantaran tuntutan mereka belum direspons oleh Ketua maupun Anggota DPRD Sumsel.

Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Raden Fatah Palembang, Ilham, mengatakan mereka menyuarakan delapan tuntutan yakni menolak efisiensi anggaran yang merugikan rakyat, memastikan pemenuhan hak dosen dan tenaga pengajar, mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan menolak pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada kampus.
 

Baca: Arahan Presiden Prabowo Soal Efisiensi Anggaran Diyakini Sudah Jelas

Kemudian menolak revisi Tata Tertib DPR RI, Menolak revisi UU KUHAP dan UU Kejaksaan, mendesak Presiden untuk mengevaluasi Inpres Nomor 1 Tahun 2025, dan meminta pemerintah memberikan laporan transparan terkait pagu anggaran pendidikan.

"Kami melihat beberapa kebijakan pemerintah itu tidak dipersiapkan dengan matang," kata Ilham di halaman Gedung DPRD Sumatra Selatan.

Menurutnya kebijakan efisiensi anggaran berdampak luas pada kehidupan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan. 

Mereka khawatir pemangkasan anggaran pendidikan akan mengancam program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga menghambat akses pendidikan bagi generasi muda.

"Jika KIP terancam dipangkas maka cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa berubah menjadi Indonesia Cemas," jelasnya.