Populer Ekonomi: Penyebab Pemadaman Listrik di Bali hingga 7,48 Juta Pekerja Terkena PHK

Ilustrasi mati lampu. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Populer Ekonomi: Penyebab Pemadaman Listrik di Bali hingga 7,48 Juta Pekerja Terkena PHK

Husen Miftahudin • 3 May 2025 08:21

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Jumat, 2 Mei 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari penyebab pemadaman listrik di Bali hingga 7,48 juta pekerja terkena PHK.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Ini Dia Penyebab Pemadaman Listrik di Bali

Pulau Bali mengalami pemadaman listrik pada Jumat, 2 Mei 2025, yang menyebabkan gangguan aktivitas di berbagai sektor.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Ojol Jadi Karyawan Tetap, Pendapatan Harian Terancam

Ekonom senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menuturkan pendapatan harian pengemudi ojek online (ojol) terancam hilang jika statusnya diangkat menjadi pekerja tetap.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Harga Meroket Gak Karuan, Emas Cetak Inflasi Tertinggi dalam 20 Bulan

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, kenaikan harga emas yang terjadi terus menerus, membuat logam mulia tersebut mengalami inflasi. Bahkan tingkat inflasi emas pada April 2025, menjadi yang tertinggi dalam 20 bulan terakhir.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Harga Pertamax dan Dex Series Turun Jadi Berita Ekonomi Terpopuler

4. Dititah Prabowo, Menaker Kaji Penghapusan Tenaga Kerja Outsourcing

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengaku bakal mengkaji rencana penghapusan tenaga kerja alih daya. Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja di Indonesia.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. 7,48 Juta Pekerja Terkena PHK hingga Mei 2025

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyebut sebanyak 7,48 juta pekerja mengalamai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga Mei 2025. Jumlah PHK tersebut terjadi sebelum perang tarif dari Amerika Serikat (AS).

Baca berita selengkapnya di sini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)