Impor Melonjak, Defisit Perdagangan AS Naik ke USD140,5 Miliar

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Impor Melonjak, Defisit Perdagangan AS Naik ke USD140,5 Miliar

Eko Nordiansyah • 7 May 2025 12:37

Washington: Defisit barang dan jasa Amerika Serikat melebar pada bulan Maret seiring dengan peningkatan impor karena bisnis bergegas mengamankan harga sebelum penerapan tarif yang lebih tinggi.

Setelah disesuaikan secara musiman tetapi tidak untuk perubahan harga, kesenjangan perdagangan naik sebesar 14,0 persen menjadi USD140,5 miliar dari USD123,2 miliar yang direvisi turun pada Februari, menurut data dari Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dikutip dari Investing.com, Rabu, 7 Mei 2025.

Para ekonom telah mengantisipasi defisit akan mencapai USD136,80 miliar, dibandingkan dengan USD122,70 miliar yang tidak direvisi pada Februari.

Perkiraan awal produk domestik bruto AS minggu lalu menunjukkan ekonomi terbesar dunia mengalami kontraksi pada kuartal pertama, sebagian besar terhambat oleh lonjakan impor. Sebelum pengumuman tarif agresif Presiden AS Donald Trump terhadap teman dan lawan pada awal April, indikator menunjukkan bahwa banyak perusahaan bergerak untuk melakukan pembelian barang dari luar negeri lebih awal.
 

Baca juga: 

Punya PDB USD29.840 Miliar, AS Masih Kuasai Perekonomian Dunia



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

AS dibanjiri barang impor

Produk yang tiba di AS dari luar negeri tumbuh menjadi USD419 miliar pada Maret, meningkat 4,4 persen. Impor barang naik USD17,8 miliar, didorong oleh masuknya barang-barang seperti farmasi, mobil dan suku cadang mobil, aksesori komputer, dan pasokan industri. Sementara itu, ekspor naik sedikit sebesar 0,2 persen menjadi USD278,5 miliar.

Meskipun Trump sejak itu menunda tarifnya pada sebagian besar negara selama 90 hari, pungutan universal 10 persen dan bea pada barang-barang seperti baja, aluminium, dan mobil tetap berlaku. Tarif AS terhadap Tiongkok juga melonjak hingga setidaknya 145 persen, memicu tarif pembalasan sebesar 125 persen dari Beijing.

Sejauh ini tahun ini, defisit barang dan jasa telah melonjak sebesar USD189,6 miliar, atau 92,6 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, kata Departemen Perdagangan. Impor telah melonjak sebesar 23,3 persen menjadi USD230,7 miliar, sementara ekspor naik sebesar 5,2 persen menjadi USD41,1 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)