Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ihfa Firdausya • 1 August 2025 16:06
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut dampak tarif Trump pada neraca perdagangan barang Indonesia dengan AS perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Yang pasti hingga Juni 2025, neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih surplus.
Begitupun dengan komoditas yang paling terdampak ekspornya selama Amerika Serikat memberlakukan biaya masuk sementara 10 persen.
“Perlu dikaji lebih lanjut untuk melihat dampak tarif tersebut terhadap ekspor Indonesia, karena memang tidak semua komoditas dikenakan tarif tersebut,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.
Untuk neraca perdagangan total yaitu migas dan nonmigas, tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat sebesar USD8,57 miliar, India sebesar USD6,59 miliar, dan Filipina sebesar USD4,40 miliar.
Kemudian untuk neraca perdagangan kelompok nonmigas, tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat sebesar USD9,92 miliar. Kemudian diikuti India sebesar USD6,64 miliar dan Filipina sebesar USD4,36 miliar.
Baca juga:
Meningkat 5,25%, RI Impor USD115,94 Miliar sepanjang Januari-Juni 2025 |