Meningkat 5,25%, RI Impor USD115,94 Miliar sepanjang Januari-Juni 2025

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Meningkat 5,25%, RI Impor USD115,94 Miliar sepanjang Januari-Juni 2025

Ihfa Firdausya • 1 August 2025 15:08

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor sepanjang Januari hingga Juni 2025 mencapai USD115,94 miliar atau meningkat 5,25 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Nilai impor migas tercatat senilai USD15,86 miliar atau turun 11,91 persen. Sementara nilai impor non-migas tercatat senilai USD100,07 miliar atau naik 8,60 persen.

“Jika dilihat menurut penggunaan, secara kumulatif peningkatan nilai impor terjadi pada bahan baku penolong dan barang modal,” papar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.

Sebagai penyumbang utama peningkatan impor, nilai impor barang modal mencapai USD23,00 miliar atau naik 20,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan memberikan andil peningkatan 3,61 persen.

Impor barang modal yang naik cukup besar adalah mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya atau HS 84. Kemudian mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya atau HS 87.
 

Baca juga: 

Didominasi Tiongkok-AS, Ekspor RI Tembus USD135,41 Miliar



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Impor dari 3 negara meningkat

Dilihat menurut negara dan kawasan asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Sementara itu, impor dari negara ASEAN dan Uni Eropa mengalami penurunan.

“Sepanjang Januari hingga Juni 2025, tiga besar negara asal impor adalah Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat dengan share sekitar 52,30 persen dari total impor non-migas Indonesia dalam periode Januari hingga Juni 2025,” ungkap Pudji.

Impor non-migas dari Tiongkok mencapai USD40,00 miliar. Utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

Mesin dan peralatan mekanis merupakan komoditas dengan penambahan nilai impor tertinggi dari Tiongkok secara c to c, yaitu naik USD1,30 miliar.

Selanjutnya nilai impor non-migas dari Jepang tercatat sebesar USD7,47 miliar. Utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis, kendaraan dan bagiannya, serta besi dan baja.

“Komoditas dengan penambahan nilai impor tertinggi dari Jepang secara c to c adalah mesin dan peralatan mekanis, yaitu naik USD205,64 juta,” ujar Pudji.

Kemudian, impor non-migas dari Amerika Serikat tercatat sebesar USD4,87 miliar. Utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik, serta biji dan buah mengandung minyak.

“Mesin dan perlengkapan elektrik mencatat penambahan nilai impor tertinggi dari Amerika Serikat secara c toc , yaitu naik USD398,28 juta,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)