Didominasi Tiongkok-AS, Ekspor RI Tembus USD135,41 Miliar

Ilustrasi ekspor impor. Foto: Dok Kemenkeu

Didominasi Tiongkok-AS, Ekspor RI Tembus USD135,41 Miliar

Ihfa Firdausya • 1 August 2025 14:37

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai USD135,41 miliar. Angka itu meningkat 7,70 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Nilai ekspor migas tercatat senilai USD7,03 miliar atau turun 11,04 persen. Nilai ekspor nonmigas tercatat naik sebesar 8,96 persen dengan nilai USD128,39 miliar. Peningkatan nilai ekspor nonmigas secara kumulatif terjadi di sektor industri pengolahan dan sektor pertanian.

“Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama atas peningkatan kinerja ekspor nonmigas pada Januari hingga Juni 2025 dengan andil sebesar 12,16 persen,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.

Dilihat menurut negara dan kawasan tujuan utama ekspor, nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat sebesar USD29,31 miliar atau naik sebesar 8,37 persen dibandingkan dengan Januari hingga Juni 2024.

Jika dibandingkan secara kumulatif dengan periode yang sama tahun lalu, pada Januari hingga Juni 2025 ini, ekspor non-migas ke Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa mengalami peningkatan. Sementara ke India mengalami penurunan.
 

Baca juga: 

Neraca Perdagangan Surplus Lagi, Capai USD4,10 Miliar di Juni 2025



(Ilustrasi BPS. Foto: Dok MI)

Nilai ekspor nonmigas naik

Peningkatan nilai ekspor Juni 2025 secara tahunan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu untuk komoditas biji logam, perak, dan abu (HS 26) yang naik 3.736,49 persen dengan andil 3,09 persen.

Sementara itu, total ekspor nonmigas pada Juni 2025 sebesar USD22,33 miliar. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar USD0,59 miliar.

Kemudian sektor pertambangan dan lainnya berkontribusi sebesar USD2,74 miliar dan sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar USD19,00 miliar. Secara tahunan, sektor pertanian dan industri pengolahan mengalami kenaikan, sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan.

Peningkatan nilai ekspor nonmigas utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar 16,75 persen dengan andil sebesar 12,95 persen.

“Peningkatan secara tahunan ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor minyak kelapa sawit, barang perhiasan dan barang berharga, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian. Kemudian semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta peralatan listrik lainnya,” papar Pudji.

Tiga besar negara tujuan ekspor


Sepanjang Januari hingga Juni 2025, tiga besar negara tujuan ekspor adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India dengan share sekitar 41,34 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia.

Nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok tercatat sebesar USD29,31 miliar yang utamanya terdiri atas besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya. Besi dan baja juga merupakan komoditas yang mencatat penambahan nilai ekspor non-migas tertinggi ke Tiongkok secara c to c, yaitu naik USD1,23 miliar.

Nilai ekspor nonmigas ke Amerika Serikat tercatat sebesar USD14,79 miliar yang utamanya terdiri atas mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta pakaian dan aksesorisnya atau rajutan.

“Mesin dan perlengkapan elektrik ini juga merupakan komoditas Amerika Serikat secara c to c, yaitu naik USD847,09 miliar,” jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)