Menteri PPPA Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi. Metro TV/Dashyauly

Menteri PPPA Ungkap Kondisi Terkini Anak Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama

Dashyauly Hutauruk • 31 July 2025 14:22

Jakarta: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, menyampaikan perkembangan terbaru terkait kondisi MK, anak perempuan berusia 7 tahun yang menjadi korban penyiksaan dan penelantaran di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. MK masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, dan telah menjalani tiga kali operasi.
 
“Sempat sudah membaik, tapi ternyata di saluran pernafasannya ada cairan, sehingga masuk ke ICU lagi, dan kita juga sudah menyiapkan suster ya suster khusus, yang 24 jam mendampingi. Jadi doakan saja mudah-mudahan segera membaik, sehingga kita bisa mendapatkan informasi siapa anak ini, kemudian orang tua dan keluarganya ada di mana supaya bisa bercerita,” ujar Arifah di Museum Penerangan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis, 31 Juli 2025.
 
Arifah mengatakan kondisi MK menunjukkan sedikit kemajuan, terutama dari segi fisik dan respons emosional. Dia berharap kondisi MK terus semakin membaik.
 
“Berat badannya sudah baik, keceriannya juga sudah melihat, karena kita memancingnya dengan makanan kesukaannya, jadi dia sudah bisa menyampaikan apa makanan kesukaannya, permainan kesukaannya. Doakan saja mudah-mudahan segera sehat, jadi kita bisa menggali lebih lanjut di mana asal rumahnya dan sebagainya,” ujar Arifah.
 

Baca Juga: 

10.517 Anak Jadi Korban Kekerasan Hingga Pertengahan 2025


Sebelumnya, MK ditemukan dalam kondisi luka-luka di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu pagi, 11 Juni 2025. Awalnya, warga mengira anak tersebut hanya menumpang tidur. Tak lama kemudian, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berpatroli melihat kondisi fisiknya yang memprihatinkan dan langsung mengevakuasi MK ke rumah sakit. 
 
Berdasarkan pengakuannya, anak tersebut mengaku telah disiksa dan ditelantarkan oleh ayah kandungnya. Pemerintah melalui Kementerian PPPA terus memantau kondisi anak tersebut dan berupaya mengungkap identitas, serta keberadaan keluarganya, agar proses perlindungan dan pemulihan dapat berjalan secara menyeluruh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)