Art Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara

Pameran seni rupa terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2025 telah digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 3-5 Oktober 2025. (Foto: Instagram@artjakarta)

Art Jakarta 2025 Resmi Dibuka, Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara

Patrick Pinaria • 8 October 2025 15:06

Jakarta: Pameran seni rupa terbesar di Indonesia, Art Jakarta 2025 telah digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 3-5 Oktober 2025. Gelaran tersebut menghadirkan 75 galeri terkemuka dari 16 negara di Asia dan luar Asia.

Art Jakarta 2025 menjadi cerminan semangat dan ketahanan dunia seni rupa Asia Tenggara. Dalam edisi keenamnya setelah rebranding pada 2019, Art Jakarta digerakkan oleh tekad komunitas kreatif Indonesia, dengan kolaborasi sebagai pendorong utama di baliknya.

Penyelenggaraan Art Jakarta tahun ini sudah terasa meriah sejak hari pembukaan. Acara dibuka penampilan dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Padjadjaran.

Acara tersebut juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh yang juga hadir dalam acara ini seperti Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya; Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar; Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Veronica Tan; dan Kepala Dinas Kebudayaan Pronvinsi DKI Jakarta Mochamad Miftahulloh Tamary.

Tamu kehormatan lain yang turut hadir antara lain CEO MRA Group Maulana Indraguna, Direktur MRA Media Paramita Soedarjo, Market Head South East Asia Julius Baer Yang Vi Sun, Head of PR dan Corporate Communication Bibit & Stockbit William, Head of Partnership & PR Treasury Anang Samsudin, serta Direktur BCA Vera Eve Lim.

"Art Jakarta bukan hanya ajang pertemuan galeri dan seniman, melainkan juga sebuah ruang bersama untuk merayakan daya cipta manusia Indonesia di tengah arus global. Di sini kita melihat bagaimana seni rupa mampu menjembatani identitas, membuka dialog lintas bangsa, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas Asia Tenggara. Dukungan melalui MTN Seni Budaya merupakan salah satu komitmen Kementerian Kebudayaan RI untuk memperkuat ekosistem seni rupa di Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan relevan dengan tantangan zaman," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya pun ikut mengapresiasi Art Jakarta 2025. Ia menilai Art Jakarta berperan penting dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif.

"Hadirnya Art Jakarta menunjukkan bagaimana seni rupa menjadi motor penting bagi ekonomi kreatif Indonesia. Sektor seni rupa bukan hanya menyumbang nilai tambah ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas bangsa, memperluas jejaring internasional, serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin," kata Teuku Riefky.

Dukungan dari sektor swasta juga turut memperkuat penyelenggaraan Art Jakarta tahun ini. Yang Vi Sun dari Julius Baer mengungkapkan kebanggaannya berkolaborasi dengan seniman Indonesia Eddie Hara, yang karyanya ditampilkan di Julius Baer VIP Lounge.

"Julius Baer telah lama mengunggulkan seni melalui kemitraan dengan lembaga, galeri, dan pencipta terkemuka di seluruh dunia. Tahun ini, kami senang sekali berkolaborasi dengan seniman Indonesia Eddie Hara. Karya-karyanya yang khas dan dinamis akan dipamerkan di Julius Baer VIP Lounge," kata Yang Vi Sun.

"Setelah menetap dan bekerja di Swiss selama bertahun-tahun, seperti halnya Julius Baer, Eddie Hara mewujudkan dialog antarbudaya yang sarat makna, mencerminkan baik jejak peninggalan Swiss maupun kehadiran yang mengakar di Asia. Pendekatan Eddie pada seni, penuh imajinasi dan nuansa humor yang cerdas, dengan sempurna menangkap semangat inovatif yang kami dukung," sambungnya.
 
 

Baca: Omzet 32 UMKM Naik 62%, Raup Rp4,7 Miliar di Inacraft 2025


Head of PR Treasury Anang Samsudin ikut menegaskan pentingnya makna seni rupa. Menurutnya, kolaborasi dengan Art Jakarta menunjukkan bagaimana dunia investasi dan seni dapat saling menginspirasi.

"Kolaborasi antara Treasury dan Art Jakarta yang merupakan wujud nyata bagaimana harmoni produk investasi emas digital dan karya seni dapat melahirkan karya seni baru yang memiliki makna mendalam. Melalui Treasury Art Prize Jakarta 2025, kami kembali menegaskan komitmen untuk menjembatani dunia investasi emas digital dengan dunia kreatif, menciptakan ruang untuk mewujudkan ekspresi artistik bagi seniman muda untuk berkarya," ujar Anang.

"Melalui karya bertema Reserve of Care, seniman Azizi Al Majid dan Nuri Fatimah mengingatkan kita untuk melakukan re?eksi akan ‘nilai’ apa yang bisa kita persiapkan untuk masa depan. Tidak melulu nilai secara materiil, tapi juga makna yang bisa kita persiapkan sebagai bekal masa depan bagi orang-orang terdekat," lanjutnya.

Sementara itu, Head of Marketing Stockbit-Bibit Angie Anandita menyambut positif penyelenggaraan Art Jakarta ini. Ia menilai kolaborasi dengan Art Jakarta memberi ruang bagi publik untuk membangun masa depan keuangan dengan semangat kreatif.

"Kolaborasi antara Stockbit-Bibit dengan Art Jakarta merupakan wujud keyakinan kami bahwa komunitas kesenian dan investasi dapat saling mendukung dan memberi manfaat. Kami berharap lewat karya seni yang kami pamerkan, para pengunjung akan terinspirasi dan mengambil langkah membangun masa depan keuangan mereka secara lebih baik," papar Angie.

Sementara itu, Direktur BCA Vera Eve Lim menyebut Art Jakarta sebagai cerminan semangat kolaboratif dan ketekunan komunitas kreatif Indonesia.

"Art Jakarta bukan sekadar pekan seni rupa, gelaran ini sebagai cerminan semangat kolaboratif dan ketekunan komunitas kreatif Indonesia. Melalui ruang-ruang seni yang inklusif dan inspiratif, kami berharap dapat memperkuat ekosistem seni lokal sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk menikmati dan mengapresiasi karya-karya terbaik dari para seniman Indonesia dan Asia," ujar Vera.

"Kehadiran BCA adalah wujud nyata dukungan kami terhadap pertumbuhan budaya yang berkelanjutan dan relevan bagi generasi masa kini dan mendatang. Maka, BCA juga menghadirkan beragam penawaran spesial, mulai dari diskon tiket masuk hingga cashback dan cicilan ringan agar pengalaman pengunjung di Art Jakarta semakin bermakna," tambahnya.
 
 
Baca: Industri Manufaktur Menggeliat, Sektor-sektor Ini Bidik Transaksi hingga Rp6 Triliun


Sambutan hangat terhadap acara ini juga diberikan Direktur MRA Media Mita Soedarjo. Ia menyampaikan bahwa seni dan gaya hidup selalu berjalan beriringan.

"Bagi MRA Media, lifestyle dan seni selalu berjalan beriringan. Art Jakarta menjadi wadah yang relevan bagi kami karena mampu menghadirkan seni sebagai bagian dari keseharian dan aspirasi masyarakat. Tahun ini terasa istimewa dengan hadirnya energi baru lewat kolaborasi lintas disiplin dan presentasi yang segar, sehingga Art Jakarta kian dekat dengan publik luas," jelas Mita.

Sementara itu, Fair Director Art Jakarta Tom Tandio menegaskan ketahanan komunitas seni Indonesia menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan Art Jakarta

"Di era yang ditandai gejolak politik dunia dan dalam negeri, juga hambatan ekonomi, daya tahan komunitas seni rupa di Indonesia justru menjadi krusial, menegaskan kembali peran penting seni rupa sebagai sesuatu yang selalu ada dalam hidup kita. Kami berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan solid dari para pihak yang percaya akan visi Art Jakarta: galeri, seniman, patron, mitra, lembaga, dan tim Art Jakarta itu sendiri. Komitmen bersama inilah yang memungkinkan Art Jakarta untuk berdiri konsisten sebagai platform yang kokoh dan dapat diandalkan, demi tumbuhnya dialog yang penting dan berlanjutnya dinamika pasar seni di kawasan ini," kata Tom.

Seremoni pembukaan selanjutnya diikuti dengan penampilan dua karya seni performans yang merebut perhatian pengunjung, yaitu luckily there’s no inside (with friendly ghost) oleh Ardi Gunawan dan PLUNGE oleh Victoria Kosasie yang berkolaborasi dengan Marleigh Belsley, masing-masing dipersembahkan oleh ISA Art Gallery dan SEWU SATU.

Diperkuat oleh dukungan Lead Partners di atas, Art Jakarta menyambut hangat kontribusi artistik mereka yang penuh makna dalam  ighlights, yang masing-masing menampilkan seniman penting seperti Eddie Hara, Agus Suwage, Azizi Almajid-Nuri Fatimah, Muklay, dan Palette Studio, dalam upaya merangsang percakapan dan apresiasi seni dalam masyarakat melalui tema-tema yang dibawakan.

Dukungan penting lebih jauh datang dari Main Partners kami dan kolaborasi mereka bersama para seniman lintas disiplin: SUPERMUSIC, iForte Energy, TACO, Design: Jakarta, Oasis, % Arabica, Silverbird, dan Artotel Group, masing-masing memperlihatkan bagaimana kreativitas berperang penting dalam kehidupan sehari-hari kita.
 
 
Baca: Usung Konsep 'Better Life, Starts Here,' BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian dan Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025


Seperti edisi-edisi yang telah lalu, Art Jakarta menggelar segmen-segmen yang telah diakui memberi tawaran perspektif penuh stimulan tentang seni rupa kontemporer.

SPOT, dipersembahkan untuk memamerkan instalasi istimewa dan karya seni berskala besar, menampilkan seniman Indonesia yang berkarya lintas medium dengan berbagai penjelajahan tematik: Ardi Gunawan (ISA Art Gallery), Ipeh Nur (ara contemporary), Endry Pragusta (Rachel Gallery), Aditya Novali (ROH), dan Adi Gunawan (SANKHARA Art). Lihat Lampiran 1 untuk memperoleh informasi lebih jauh.

SCENE, platform bagi kelompok dan kolektif seniman untuk menggalang dana dan memamerkan proyek inovatif, menyemarakkan pekan seni tahun ini dengan 33 peserta dari berbagai kota di Indonesia, memperlihatkan praktik seni yang hidup dan beragam di luar ibukota.

AJX, dipersembahkan bagi kolaborasi dengan berbagai lembaga dan perusahaan swasta, menghadirkan tiga program penting: Korea Focus, yang menyoroti sebagian dari suara-suara yang paling potensial dari kancah seni rupa kontemporer Korea Selatan, akan menampilkan 12 galeri dari negeri ini dalam sebuah kolaborasi dengan Korean Ministry of Culture, Sports and Tourism, dan Korea Arts Management Service. Berikutnya adalah Cultural Partner kami, MTN (Manajemen Talenta Nasional) Seni Rupa, yaitu program strategis nasional yang ditujukan untuk memupuk bakat Indonesia.

MTN Seni Budaya memamerkan karya-karya oleh seniman Indonesia seperti Dzikra A?fah, Iwan Yusuf, Mariam Sofrina, Natasha Tontey, Syaiful Garibaldi, dan Uji Hahan Handoko, yang dikurasi oleh Agung Hujatnika dengan tema 'Arus Baru' (Rising Current), guna menekankan kreativitas, inovasi, dan komitmen terhadap pengembangan budaya. Ketiga adalah kolaborasi dengan Natta-Cita Art Space (NCAS) dari ISI Bali yang menghadirkan seni rupa kontemporer Bali ke pekan seni ini, memperlihatkan ragam seni rupa di Indonesia yang begitu kaya.

AJ Talk, platform untuk dialog antara pengamat, seniman, kolektor, galeris, dan kurator, menyediakan peluang bagi publik untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di kancah seni rupa. Tahun ini, AJ Talk meliputi peluncuran buku dan presentasi dari Jogja Art+Books, Gang Kabel Publisher, MTN Seni Budaya, BCA, SUPERMUSIC, Krack! Printmaking, dan lain-lain.

Art Jakarta Papers 2026, yang akan diselenggarakan 6-8 Februari 2026, memperkenalkan diri di Art Jakarta tahun ini dengan menghadirkan EDISII, DEVFTO Printmaking Institute, The Leonardi, Irfan Hendrian, dan Krack!. Art Jakarta Papers 2026 akan mengajak pengunjung menemukan kisaran luas penjelajahan artistik seputar kertas, dari gambar, seni cetak, patung, hingga instalasi. Konsep pekan seni rupa baru ini diharapkan dapat memupuk pasar bagi seni rupa kontemporer berbasis kertas di Indonesia.

Art Jakarta 2025 terus menjadi wadah yang hidup bagi kancah seni rupa di kawasan Indonesia dan sekitarnya, menghubungkan galeri, seniman, kolektor, pengamat, dan pecinta seni. Tak pelak, pekan seni rupa ini membukakan pandangan luas tentang perkembangan mutakhir seni rupa kontemporer sembari menopang denyut hidupnya.

Untuk informasi lebih jauh, silakan klik artjakarta.com dan unduh fair guide untuk mengetahui rincian program kami serta merencanakan kunjungan Anda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)