KKB membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga ludes. Dok. Istimewa
Siti Yona Hukmana • 7 October 2025 22:37
Jakarta: Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua terus berulah. Kelompok separatis itu membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, hingga ludes.
Aksi yang dilakukan oleh KKB pimpinan Ngalum Kupel ini terjadi sekitar pukul 07.45 WIT, pada Selasa pagi, 7 Oktober 2025. Diduga aksi pembakaran fasilitas pendidikan ini dilakukan oleh 16 orang tak dikenal. Kaops Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, mengecam keras aksi pembakaran tersebut.
“Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji yang menargetkan masa depan anak-anak Papua. Ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga terhadap kemanusiaan. Kami akan terus memburu para pelaku dan memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” kata Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Oktober 2025.
Satgas Operasi Damai Cartenz bersama, Satgas Pamtas Yonif RK 753, Satgas Prayuda (Mamta), Satgas BAIS, Satgas Rajawali, dan Polsek Distrik Kiwirok segera bergerak menuju lokasi usai menerima laporan kebakaran sekolah. Namun, para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem.
Untuk mencegah aksi lanjutan, tim melakukan pengamanan di Desa Mangoldolki yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian. Hal ini guna mengantisipasi pembakaran terhadap SD Negeri Kiwirok.
Masyarakat Diimbau Waspada dan Tak Terprovokasi

Bangunan SMP Negeri Kiwirok ini bukan pertama kali menjadi sasaran KKB. Pada 2021, sekolah itu juga pernah dibakar oleh kelompok tersebut. Sejak saat itu, proses belajar mengajar terpaksa dipindahkan ke SMP Negeri 1 Oksibil di Kota Oksibil.
Wakaops Damai Cartenz Kombes Adarma Sinaga, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi atas kejadian ini. Kemudian, segera melapor jika melihat pergerakan mencurigakan.
"Aparat keamanan selalu hadir untuk melindungi dan menjamin keselamatan warga,” ujar Adarma Sinaga.
Aksi pembakaran terhadap fasilitas pendidikan ini menunjukkan upaya KKB menebar ketakutan di tengah masyarakat. Namun, Satgas Operasi Damai Cartenz menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan, melindungi masyarakat, dan menegakkan hukum di Tanah Papua.