Mengungkap Lokasi Pulau Nusakambangan, Terasing dengan Penjagaan Super Ketat

Cilacap: Pulau Nusakambangan berada di bagian selatan Pulau Jawa. Pulau ini merupakan rumah bagi tahanan "khusus" dengan penjagaan super ketat di Indonesia. Secara geografis, Pulau Nusakambangan dipisahkan dari daratan Jawa oleh Selat Segara Anakan, yang dulunya adalah jalur pelayaran. Namun kini, jadi batas alami yang memisahkan kehidupan tahanan dengan dunia luar.

Pulau ini tampak hijau dan sunyi. Pepohonan tropis menutupi sebagian besar daratan, sementara di balik rimbunnya hutan itu berdiri deretan tembok beton tinggi yang menjadi rumah bagi para tahanan.

Secara administratif, Nusakambangan masuk wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pulau ini punya luas sekitar 21.000 hektare, atau sekitar 210 km persegi, dengan panjang kira-kira 36 kilometer dari barat ke timur, dan lebar antara 4-6 kilometer.


Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah(MI/Lilik Dharmawan )

Untuk menuju Pulau Nusakambangan tidak bisa sembarangan. Tak ada jadwal penyeberangan umum menuju pulau ini. Semua akses diatur dan diawasi ketat oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pulau ini hanya bisa diakses melalui penyeberangan laut sejauh sekitar dua kilometer dari Pelabuhan Wijayapura.

Sejarah Panjang Pulau Penjara -Nusakambangan-

Pulau ini sudah difungsikan sebagai "rumah" bagi tahanan sejak masa kolonial Belanda, sekitar awal abad ke-20. Seiring waktu, Nusakambangan kini menjadi tempat pembinaan, pengamanan, bahkan eksekusi terhadap tahanan dengan vonis mati.

Beragam narapidana mulai dari pelaku bom hingga pengedar narkoba lintas negara pernah menjadi penghuni sel di Pulau Nusakambang. Teranyar, seorang artis Ammar Zoni dipindah ke Pulau Nusakambangan karena kasus narkoba.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memindahkan enam narapidana berisiko tinggi asal Jakarta, termasuk pesohor Ammar Zoni, ke Nusakambangan, Jawa Tengah, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/HO-Ditjenpas)

Tak heran, banyak masyarakat menyebut Lapas Nusakambangan sebagai "Alcatraz-nya Indonesia”.

Pulau yang dipisahkan dari daratan Jawa oleh Selat Segara Anakan ini dibatasi oleh perairan laut lepas Samudra Hindia. Akses terbatas dan alam perawan berupa hutan lebat, pantai terjal, ombak besar menjadi elemen yang membuat Nusakambangan cocok sebagai lokasi isolasi dan pemasyarakatan tinggi.

Meski tertutup, fasilitas di Nusakambangan terus dibenahi. Saat ini, beberapa lapas dilengkapi pagar listrik, kamera pengawas 24 jam, alat pengacak sinyal ponsel (jammer), hingga sistem keamanan digital.

Kementerian Hukum dan HAM bahkan membangun tiga lapas baru. Tiga lapas baru itu mulai operasional pada 2022. Mengutip laman Ditjen Pemasyarakatan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga menuturkan pembangunan Lapas baru di Pulau Nusakambangan mengusung konsep Smart Prison.

"Smart Building dan Smart System menjadi komponen utama pembangunan Lapas baru di Pulau Nusakambangan. Mengedepankan teknologi untuk sistem keamanan dan pembinaan sebagi inti dari penyelenggaraan Pemasyarakatan, terlebih untuk Lapas Maksimum Security," ujar Reynhard.