Kemenag Tegaskan Toleransi Tidak Boleh Berhenti Sebagai Slogan

Acara Harmony Fun Walk Lintas Agama yang digelar Kementerian Agama di kawasan Car Free Day Jakarta, Minggu, 16 November 2025. Dok. Kemenag

Kemenag Tegaskan Toleransi Tidak Boleh Berhenti Sebagai Slogan

Achmad Zulfikar Fazli • 17 November 2025 21:16

Jakarta: Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, mengatakan toleransi tidak boleh berhenti sebagai slogan, tetapi harus hadir dalam perilaku yang menjunjung harmoni sosial dan kemanusiaan. Harmoni antaragama merupakan prasyarat penting bagi keberlanjutan kehidupan berbangsa.

Hal ini disampaikan Abu dalam acara Harmony Fun Walk Lintas Agama yang digelar Kementerian Agama di kawasan Car Free Day Jakarta, Minggu, 16 November 2025. Acara ini menjadi puncak peringatan Hari Toleransi Internasional.

Kegiatan yang diikuti ribuan peserta dari tokoh agama, ASN Kemenag, komunitas lintas iman, hingga masyarakat umum menjadi ruang publik yang meneguhkan pesan persaudaraan dan kebangsaan. Dia menyampaikan sebesar apa pun potensi sumber daya manusia dan kekayaan alam yang dimiliki, tidak akan menghasilkan kemaslahatan tanpa fondasi kerukunan.

“Indonesia adalah rumah bersama. Karena itu, nilai rukun, saling menghormati, dan cinta kemanusiaan harus selalu kita jaga,” ujar Abu, dalam keterangannya, dilansir Senin, 17 November 2025.

Dia mengapresiasi kehadiran seluruh unsur lintas agama yang menunjukkan komitmen masyarakat terhadap toleransi tetap kuat dan hidup.

Abu menambahkan Harmony Fun Walk merupakan bagian dari rangkaian besar kegiatan The Wonder of Harmony yang berlangsung sepanjang November 2025. Sebelumnya, telah digelar Expo Syiar Budaya Islam, Workshop Pemetaan Potensi Sosial Keagamaan, Bimbingan Remaja Usia Nikah, Ngaji Budaya, serta Kompetisi Film Islami.

“Setelah kegiatan hari ini, rangkaian masih berlanjut dengan Ijtima Ulama Tafsir Al-Quran, Interfaith Harmony untuk Pemuda, Penyerahan Sertifikasi Wakaf, Festival Majelis Taklim, Sakinah Family Run, hingga Konser Toleransi dan Cinta Kemanusiaan,” jelas dia.
 

Baca Juga: 

Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Pencegahan Konflik


Abu berharap seluruh aktivitas lintas agama ini menjadi energi positif dalam memperkuat moderasi beragama. Dia menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama dan jajaran Kemenag atas kolaborasi yang terus terbangun.

Dia mengungkapkan pentingnya kerja bersama dalam merawat semangat toleransi sebagai nilai sosial yang mengikat bangsa. “Semoga semangat harmoni terus tumbuh dalam kehidupan berbangsa. Tugas kita bersama menjaga rukun tanpa retak,” ungkap dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan harmoni adalah fondasi penting dalam menjaga kemakmuran bangsa. Sehebat apa pun kualitas sumber daya manusia atau sumber daya alam yang dimiliki, semuanya tidak akan bermakna tanpa nilai persaudaraan dan saling menghormati.

“Harmoni adalah ruh pembangunan,” ujar dia.

Menurut dia, kegiatan seperti Fun Walk mempertemukan umat beragama dalam suasana yang hangat, sehingga memperkuat interaksi positif di ruang publik.

Ali Ramdhani menilai Indonesia memiliki modal sosial besar berupa keragaman yang dirajut nilai-nilai luhur setiap agama. Oleh karena itu, peringatan Hari Toleransi menjadi momentum untuk memperkuat komitmen menjaga keberagaman dalam bingkai kebangsaan.

“Kerukunan bukan hanya konsep moral, tetapi kebutuhan bersama untuk masa depan Indonesia,” ujar dia.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, mengungkapkan cita-cita Indonesia emas akan terwujud apabila seluruh elemen bangsa hidup dalam suasana rukun. Dia menyebut harmoni sebagai syarat kemajuan sosial dan ekonomi.

“Kerukunan adalah jalan menuju kesejahteraan bersama,” ujar dia.

Supriyadi mengapresiasi antusiasme peserta sebagai wujud nyata praktik toleransi di ruang publik. Dia menambahkan sikap moderat dalam beragama harus terus dihidupkan, terlebih di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

“Kita harus memastikan harmoni tetap menjadi nafas kehidupan berbangsa,” kata dia.

Dari Bimas Hindu, I Nengah Duija, mengutip filosofi Vasudhaiva Kutumbakam, seluruh manusia adalah satu keluarga besar. Menurut dia, nilai itu relevan dengan kehidupan keagamaan di Indonesia yang kaya tradisi dan kearifan lokal.

“Wasudewa kutumbakam mengingatkan kita bahwa perbedaan tidak menjauhkan, tetapi justru menghubungkan,” ungkap dia.

I Nengah Duija menilai kegiatan ini memperlihatkan kerukunan merupakan kekuatan utama bangsa. “Indonesia kuat karena harmoninya,” kata dia.

Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, menyampaikan Indonesia adalah rumah bersama yang dibangun atas prinsip persaudaraan. Dia mengungkapkan pentingnya menjaga ruang publik sebagai tempat perjumpaan antariman.

“Torang semua bersaudara,” ujar dia.

Sementara itu, rohaniwan Ws. Lie Suprijadi, perwakilan dari Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, mengutip nilai Sehajani Watu Singsi, di empat penjuru lautan, semua adalah saudara. Dia menyebut nilai itu selaras dengan prinsip kebangsaan Indonesia yang menghargai keberagaman.

“Harmoni adalah jembatan kebajikan,” ujar dia.

Dia menambahkan, Harmony Fun Walk menjadi ruang penting untuk menghadirkan kedekatan antarumat beragama secara langsung. “Dari berjalan bersama, kita belajar bahwa persaudaraan adalah pengalaman, bukan sekadar wacana,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)