Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Metrotvnews.com/Candra
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menepis kabar yang menyebut tarif LRT Jakarta rute Velodrome–Manggarai sebesar Rp160 ribu per penumpang. Dia menegaskan angka tersebut bukan berasal dari Pemprov DKI dan belum ada keputusan resmi mengenai besaran tarif layanan baru itu.
Pramono menjelaskan LRT Jakarta baru mengoperasikan rute Velodrome-Kelapa Gading dengan tarif Rp5.000 sekali jalan. Rute Velodrome-Manggarai masih dalam pembangunan pada fase 1B.
"Jadi, untuk LRT Jakarta yang akan beroperasi dari Velodrome sampai dengan Manggarai, itu belum diputuskan," kata Pramono di Jakarta Pusat, Minggu, 16 November 2025.
Dia menegaskan simulasi internal belum bisa dianggap sebagai keputusan pemerintah sebelum diumumkan secara resmi.
Dia mengatakan seluruh penetapan tarif transportasi publik berada pada kewenangan gubernur. Tidak ada pihak lain yang bisa menetapkan atau mengumumkan tarif sebelum ada pembahasan resmi di tingkat pemerintah provinsi.
“LRT enggak bisa memutuskan sendiri, yang memutuskan itu Gubernur. Maka sampai hari ini saya tidak komentar, karena jadi saja belum kok sudah mau pasang tarif,” ujar Pramono.
Pemprov DKI akan terlebih dahulu memastikan kesiapan operasional lintas baru Velodrome–Manggarai sebelum masuk ke pembahasan tarif. Proses tersebut mencakup uji coba, integrasi antarmoda, hingga evaluasi kebutuhan subsidi.
"(Operasional) Jadi dulu, baru urusan tarif nanti dibicarakan dan selalu dalam memutuskan, saya pasti memutuskan dalam rapat. Enggak pernah saya memutuskan semuanya di luar rapat," ucap Pramono.
Tarif Keekonomian
Ilustrasi LRT. Dok LRT Jabodebek
Sementara itu, PT LRT Jakarta meluruskan kabar mengenai tarif Rp160 ribu untuk rute Velodrome-Manggarai yang belakangan memicu kekhawatiran publik. LRT menegaskan angka tersebut bukan tarif yang akan dibayar penumpang, melainkan tarif keekonomian atau biaya operasional riil tanpa subsidi pemerintah.
"Seperti yang diberitakan sebelum-sebelumnya, tarif Rp160.000 ini merupakan tarif riil (belum disubsidi Pemerintah) untuk rute yang dioperasikan LRT Jakarta saat ini (Pegangsaan Dua–Velodrome), yang mana tarif subsidi yang dinikmati masyarakat saat ini adalah Rp5.000," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Sheila Indira Maharshi.
Sheila menjelaskan tarif keekonomian menggambarkan biaya operasional per penumpang tanpa subsidi. Biaya itu mencakup seluruh kebutuhan operasional, seperti energi, pemeliharaan, dan sumber daya manusia.
Sheila menambahkan tarif riil akan menurun seiring beroperasinya rute fase 1B ke Manggarai. Penambahan jangkauan layanan dinilai akan meningkatkan jumlah penumpang, sehingga biaya operasional per orang ikut mengecil.
"Ketika nanti sudah mengoperasikan fase 1B (sampai dengan Manggarai) maka dengan penambahan jumlah penumpang tentu tarif riil ini akan menurun, sehingga besaran subsidi mengecil," ujar dia.