Kapan Musim Hujan 2025 Berakhir? Ini Kata BMKG

Ilustrasi hujan. (Foto: MI/Atet Dwi Pramadia)

Kapan Musim Hujan 2025 Berakhir? Ini Kata BMKG

Riza Aslam Khaeron • 18 September 2025 15:49

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan 2025/2026 akan berlangsung lebih panjang dari biasanya. Berdasarkan data iklim terbaru, hujan sudah mulai turun sejak Agustus 2025 dan diperkirakan baru akan berakhir pada April 2026.

"Musim hujan diprediksi berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak hujan yang bervariasi, sebagian besar terjadi pada November–Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, serta Januari–Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 12 September 2025.

Ia menjelaskan bahwa pergeseran musim ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor global dan regional. Fenomena El Niño-Southern Oscillation (ENSO) berada dalam kondisi netral dan tidak memberi dampak signifikan, sementara Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat dalam kondisi negatif, menyebabkan suplai uap air lebih banyak ke Indonesia.

"Kondisi musim hujan yang maju dari normal memberikan manfaat positif bagi petani untuk menyesuaikan pola tanam lebih dini, guna meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung upaya swasembada pangan," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan.

Berdasarkan data BMKG, dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sekitar 294 ZOM (42,1%) diperkirakan mengalami awal musim hujan yang lebih cepat dibandingkan rerata klimatologis 1991–2020.
 

Baca Juga:
Hujan Sedang hingga Lebat Mengancam hingga 22 September

Sekitar 149 ZOM (21,3%) akan mengalami musim hujan pada Oktober, dan 105 ZOM (15%) pada November.

Sementara itu, curah hujan musiman sebagian besar diprediksi bersifat normal (69,5%), meskipun ada 27,6% ZOM yang akan mengalami hujan lebih deras dari biasanya.

"Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal," ujar Dwikorita.

Karena itu, BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama, hingga mitigasi risiko bencana perlu dilakukan sejak dini agar dampak negatif dapat ditekan.

Selain itu, sektor kesehatan turut menjadi perhatian. Kelembaban tinggi pada musim hujan berpotensi memperluas penyebaran penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama pada Desember 2025-Januari 2026. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)