Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail saat meninjau korban keracunan MBG di Cipongkor. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 23 September 2025 23:26
Kasus keracunan: massal di Kabupaten Bandung Barat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemberlakuan status itu dilakukan agar penanganan korban lebih cepat.
"Jadi sekarang juga, kita sudah menetapkan status KLB, kejadian luar biasa, supaya penanganannya lebih cepat dan menyeluruh seperti itu," kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, di GOR Cipongkor, Selasa, 23 September 2025.
Jeje mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan penanganan korban agar kondisi kesehatannya kembali sehat. Dari data yang ia dapatkan, total korban keracunan mencapai 364 orang, sekitar 225 orang dinyatakan membaik dan sudah dipulangkan.
Menurutnya, pihaknya akan terus melakukan pendampingan korban keracunan massal ini. Salah satunya memberikan pelayanan medis pasca mendapatkan perawatan.
"Kita totalitas untuk para korban, Pemda tentunya tidak akan tinggal diam. Kita akan terus mendampingi para korban," ujarnya.
Investigasi akan dilakukan pasca keracunan
makan bergizi gratis (MBG) tersebut. Mulai dari kebersihan dapur, perizinan, hingga standarisasi pengelolaan makanan. "Jika belum layak ya kita harus melakukan perbaikan," ungkapnya.
Sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN), layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cipari, Desa Cijambu yang diduga menjadi penyebab keracunan akan dihentikan sementara hingga keluar hasil pemeriksaan uji laboratorium sampel makanan.
Lebih jauh, pemerintah daerah akan mengevaluasi seluruh SPPG di Bandung Barat agar makanan yang dikonsumsi siswa layak dan aman.
"Tapi semuanya akan dievaluasi, karena data yang saya dapat ada 85 dapur belum memiliki sertifikasi sehat. BGN dan dinas terkait segera memproses supaya semuanya bersertifikat sehat dan layak," tambahnya.
Diketahui, keracunan massal menimpa ratusan siswa dari SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB), Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darul Fiqri, dan SDN Cipari.
Kejadian bermula ketika siswa menyantap makanan program MBG yang dibagikan pada Senin (22/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah itu, para korban merasakan keluhan mual, pusing, hingga kejang-kejang.
Para korban kemudian dirawat di tiga posko kesehatan di antaranya UGD Poned Puskesmas Cipongkor, GOR Kantor Kecamatan Cipongkor, serta Bidan Desa Sirnagalih serta RSUD Cililin. (DG)