Puji Prabowo yang Ingin Kirim Pasukan ke Gaza, Trump: Pemimpin Luar Biasa

Presiden Prabowo Subianto saat bertemu Donald Trump di KTT Perdamaian Gaza di Mesir. Foto: BPMI Setpres

Puji Prabowo yang Ingin Kirim Pasukan ke Gaza, Trump: Pemimpin Luar Biasa

Fajar Nugraha • 22 October 2025 08:50

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa beberapa negara di Timur Tengah telah menawarkan pengiriman pasukan ke Gaza untuk memerangi Hamas, kembali mengancam kelompok Palestina tersebut di tengah gencatan senjata yang rapuh di wilayah tersebut. Trump juga melontarkan pujian kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Banyak Sekutu Besar kita yang Sekarang di Timur Tengah, dan wilayah di sekitar Timur Tengah, telah secara eksplisit dan tegas, dengan antusiasme yang besar, memberi tahu saya bahwa mereka akan menyambut baik kesempatan, atas permintaan saya, untuk memasuki GAZA dengan kekuatan besar dan ‘meluruskan Hamas kita’ jika Hamas terus bertindak buruk, yang melanggar perjanjian mereka dengan kita,” tulis Trump di Truth Social pada Selasa 21 Oktober 2025, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu 22 Oktober 2025.

Trump tidak menyebutkan negara mana yang menawarkan diri untuk memasuki Gaza, tetapi ia secara khusus menyebutkan Indonesia atas bantuannya di wilayah tersebut.

"Saya ingin berterima kasih kepada negara Indonesia yang besar dan kuat, dan pemimpinnya yang luar biasa, atas semua bantuan yang telah mereka tunjukkan dan berikan kepada Timur Tengah, dan kepada Amerika Serikat," kata Trump mengenai Indonesia.

Jakarta dan pemerintah lainnya telah menawarkan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian guna memulihkan keamanan dan stabilitas di Gaza, tetapi tidak ada negara yang menyatakan bersedia untuk berkonfrontasi langsung dengan Hamas.

"Cinta dan semangat untuk Timur Tengah belum pernah terlihat seperti ini selama seribu tahun! Sungguh hal yang indah untuk disaksikan! Saya katakan kepada negara-negara ini, dan Israel, 'Belum!’ Masih ada harapan bahwa Hamas akan melakukan apa yang benar," kata presiden AS itu.

"Jika mereka tidak melakukannya, akhir dari Hamas akan Cepat, Gemilang, & Brutal!”

Israel telah menewaskan hampir 100 warga Palestina sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober.

Trump sering mengeluarkan ancaman serupa kepada Hamas. Namun, tidak jelas apa yang dapat dilakukan AS atau kekuatan lain untuk menekan kelompok Palestina yang belum dilakukan Israel.

Selama dua tahun terakhir, Israel telah membunuh sebagian besar pemimpin politik dan militer Hamas, sekaligus membunuh lebih dari 68.000 warga Palestina lainnya, meratakan Gaza dengan tanah, dan menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut dalam sebuah kampanye yang oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia terkemuka dan penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebut sebagai genosida.

Gencatan senjata yang goyah

Trump telah memuji gencatan senjata tersebut, yang dimediasi oleh pemerintahannya, sebagai titik balik bersejarah untuk membawa perdamaian ke wilayah tersebut.

Namun sejak awal gencatan senjata, Israel telah membunuh warga Palestina yang diklaimnya mendekati wilayah-wilayah yang dikuasai militer Israel, yang tidak ditandai dengan jelas.

Selain itu, Israel terus membatasi bantuan ke Gaza meskipun ada komitmen dalam kesepakatan untuk mengizinkan lonjakan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, Israel hanya mengizinkan masuknya 986 truk bantuan ke wilayah kantong tersebut sejak dimulainya gencatan senjata, sebagian kecil dari perkiraan 6.600 truk, dengan laju 600 truk per hari.

Pada hari Minggu, kesepakatan tersebut terancam ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara yang menewaskan puluhan warga Palestina dan sepenuhnya menangguhkan masuknya bantuan ke Gaza setelah dua tentara Israel tewas di Rafah.

Israel menyalahkan Hamas atas pembunuhan pasukan tersebut, tetapi kelompok Palestina tersebut membantah keterlibatannya, menggarisbawahi bahwa insiden tersebut terjadi di wilayah yang dikuasai Israel.

Beberapa media AS melaporkan bahwa tentara Israel tewas setelah mereka menabrakkan sebuah persenjataan yang belum meledak.

Selain isu-isu sehari-hari yang mengancam gencatan senjata, tanda tanya terus menggantung mengenai masa depan jangka panjang Gaza, termasuk bagaimana wilayah tersebut akan diperintah.

Trump telah menekankan bahwa Hamas harus melucuti senjatanya, tetapi kelompok Palestina tersebut telah mengaitkan penyerahan senjatanya dengan pembentukan negara Palestina.

Pada hari Minggu, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa tidak ada tenggat waktu yang pasti untuk pelucutan senjata Hamas.

Kemudian pada hari yang sama, wakil presidennya, JD Vance, yang saat ini sedang mengunjungi Israel, menyarankan agar pasukan internasional dikerahkan ke Gaza dan membangun “infrastruktur keamanan” sebelum Hamas melucuti senjatanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)