Presiden AS Donald Trump. (Yuri Gripas/EPA)
Riza Aslam Khaeron • 2 February 2025 12:33
Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif perdagangan terhadap Uni Eropa (UE). Pernyataan ini disampaikannya pada malam hari Jumat, 31 Januari 2025, dalam konferensi pers di Gedung Putih.
"Apakah saya akan memberlakukan tarif pada Uni Eropa? Kalian ingin jawaban jujur atau jawaban politik? Jawaban jujurnya, tentu saja, tentu saja," ujar Trump, dikutip dari Politico, Minggu, 2 Februari 2025.
Trump menegaskan bahwa UE telah memperlakukan AS dengan "sangat buruk" dalam hubungan perdagangan bilateral. Pernyataan ini mempertegas ancaman sebelumnya yang telah ia sampaikan di media sosial pada Desember 2024.
Saat itu, ia memperingatkan bahwa jika UE tidak meningkatkan impor minyak dan gas dari AS, maka ia akan menerapkan kebijakan "TARIFFS all the way!!!"
Namun, pernyataan Trump pada Jumat malam adalah pertama kalinya ia secara eksplisit mengonfirmasi rencana tersebut. Meski demikian, ia belum mengungkapkan secara spesifik barang atau sektor mana yang akan terkena dampak tarif tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa kebijakan ini akan "sangat signifikan."
Pada masa jabatan pertamanya, Trump sempat memberlakukan tarif 25 persen pada impor baja dan 10 persen pada impor aluminium dari UE, Kanada, dan Meksiko. Kebijakan ini memicu perang dagang dengan UE, yang kemudian merespons dengan memberlakukan tarif terhadap berbagai produk AS, termasuk wiski, sepeda motor, dan denim, yang totalnya mencapai 6 miliar dolar AS.
Menanggapi ancaman terbaru ini, Komisi Eropa menyatakan siap mengambil tindakan balasan jika Trump benar-benar memberlakukan tarif tambahan terhadap produk UE. Data dari Biro Sensus AS menunjukkan bahwa pada 2023, UE mengekspor barang senilai 576,3 miliar dolar AS ke AS, atau hampir 20 persen dari total ekspor UE, menjadikan AS mitra dagang terbesar kedua bagi blok tersebut.
Baca Juga: Tiongkok Kecam Keras Tarif Trump yang Dinilai Langgar Aturan WTO |