Teliti MDMC dalam Penanganan Covid-19, Endang Tirtana Raih Gelar Doktor

Akademisi dan peneliti, Endang Tirtana

Teliti MDMC dalam Penanganan Covid-19, Endang Tirtana Raih Gelar Doktor

Al Abrar • 5 February 2025 14:20

Jakarta: Akademisi dan peneliti, Endang Tirtana, resmi menyandang gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., menyebut Endang sebagai lulusan doktor pertama dalam program studi tersebut.

"Bapak Endang Tirtana resmi menyandang gelar doktor dan menjadi yang pertama di Administrasi Publik Fisip UMJ," ujar Ma'mun Murod usai sidang terbuka di UMJ, Rabu (5/2).

Dalam disertasinya, Endang mengangkat tema "Model Partisipasi Muhammadiyah dalam Penanganan Covid-19: Studi Kasus Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)." Penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan Muhammadiyah dalam menangani pandemi didukung oleh pendekatan holistik MDMC yang mengutamakan misi sosial, adaptasi, serta peningkatan sistem untuk menghadapi tantangan di masa depan.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi MDMC dalam kebijakan penanganan pandemi COVID-19 didukung oleh kolaborasi internal dan eksternal serta pemanfaatan berbagai sumber daya, mulai dari pusat hingga akar rumput," kata Peneliti senior di Maarif Institute ini.

Selain itu, ia menilai praktik inovasi yang diterapkan Muhammadiyah mampu menjawab tantangan pandemi serta mempercepat kebijakan penanganan dampaknya di Indonesia.

Dorong Kolaborasi Muhammadiyah dan Pemerintah


Endang merekomendasikan agar Muhammadiyah membangun saluran komunikasi yang lebih efektif dengan pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan adalah membentuk forum diskusi rutin atau platform kolaboratif guna memperkuat sinergi dalam kebijakan publik.

"MDMC juga perlu meningkatkan evaluasi program secara lebih mendalam dan berkelanjutan untuk memastikan dampaknya terhadap kebutuhan masyarakat," katanya.

Menurutnya, evaluasi yang dilakukan selama ini belum menyeluruh, sehingga efektivitas partisipasi masyarakat belum dapat diukur secara presisi.

Di sisi lain, Endang juga mendorong pemerintah untuk menerapkan pendekatan kolaboratif dan inovatif dengan melibatkan organisasi berbasis agama dalam pengembangan kebijakan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.

"Penelitian selanjutnya perlu menguji model partisipasi integratif ini dalam konteks krisis lain, seperti bencana alam dan krisis kesehatan lainnya, menggunakan berbagai pendekatan ilmiah, baik kualitatif maupun kuantitatif," tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)