Ilustrasi anak-anak menjalankan program makan begizi gratis. Medcom.id/Triawati
Achmad Zulfikar Fazli • 29 April 2025 22:41
Jakarta: Semua pihak diminta fokus menyongsong Indonesia Emas 2045. Salah satu upayanya dengan memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia unggul.
Dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta, mengingatkan peningkatan kualitas SDM mesti dibarengi dengan pemerhatian terhadap gizi. Misalnya, dengan memastikan asupan zat besi pada anak, karena zat tersebut berperan penting membentuk hemoglobin untuk mengangkut oksigen dalam darah.
“Oksigen itu akan bersirkulasi ke seluruh tubuh anak sebagai salah satu sumber energi. Anak kan bertumbuh berkembang butuh banyak energi dan butuh banyak oksigen,” kata Denta dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 April 2025.
Sumber pemenuhan kebutuhan zat besi, kata dia, dapat diperoleh melalui berbagai sayur-sayuran, misalnya bayam atau brokoli. Namun, sayuran saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak. Brokoli misalnya, setiap 100 gr hanya mengandung 0,7 mg zat besi.
Padahal, kebutuhan zat besi pada anak sangat besar. Pada usia 1-3 tahun saja, kebutuhan zat besi pada anak mencapai 7 mg zat besi perhari. Sementara itu, rata-rata dalam satu kali konsumsi anak biasanya hanya menghabiskan 100-200 gr brokoli.
Menurut dia, diperlukan asupan lainnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Salah satunya adalah berbagai pangan terfortifikasi seperti susu pertumbuhan.
“Beberapa produk susu pertumbuhan difortifikasi dengan zat besi dan ini bisa membantu melengkapi asupan harian anak,” ujar dr. Denta.
Baca Juga:
Peringati Hari Down Syndrome Sedunia Lewat Edukasi Tumbuh Kembang Anak Berkebutuhan Khusus |