Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 26 February 2024 09:48
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini berada di posisi 7.295,09. Hingga pukul 09.15 WIB, IHSG langsung terjun bebas ke level 7.291,47 atau kehilangan sebanyak 38,97 poin setara 0,53 persen.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi bergerak mendatar (sideways) dengan kecenderungan menguat.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat. Level resistance 7.340-7.380 dan support 7.230-7.260," ungkap Fanny seperti dikutip dari Investing.com, Senin, 26 Februari 2024.
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0,61 persen di perdagangan Jumat lalu, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp1,37 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBRI, TLKM, BBNI, dan BBCA.
Sementara itu, mayoritas indeks Wall Street menguat pada perdagangan Jumat waktu setempat. Dow Jones dan S&P 500 memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa all time high (ATH) lagi.
S&P 500 naik tipis 0,03 persen menjadi ditutup pada 5.088,8, bahkan sempat menembus intraday di atas 5.100 untuk pertama kalinya. Sedangkan Dow Jones menguat 62,42 poin (0,16 persen) juga mencapai rekor baru dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa di 39.131,53.
Sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,28 persen menjadi ditutup pada 15.996,82, tetapi sempat mencapai level tertinggi baru.
Bursa Asia-Pasifik cenderung menguat
Di sisi lain, mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau cenderung menguat pada perdagangan Jumat pekan lalu, dimana investor menanti data harga properti Tiongkok untuk menilai tanda-tanda perbaikan di sektor real estate yang tengah bermasalah.
Indeks Shanghai Composite China menguat 0,55 persen, ASX 200 Australia bertambah 0,42 persen, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,13 persen. Sementara di Jepang, indeks Nikkei 225 melesat 2,19 persen, dan Topix naik 1,27 persen.
Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,0 persen dan Straits Times Singapura merosot 1,18 persen.
Investor akan memantau data harga rumah Tiongkok periode Januari 2024. Pada akhir tahun lalu, pasar properti yang bermasalah di Tiongkok mencatat penurunan harga rumah baru terburuk dalam hampir sembilan tahun terakhir.
Para ekonom memperkirakan harga rumah akan turun 0,7 persen pada bulan lalu (yoy). Pada Desember 2023, harga rumah turun 0,4 persen (yoy). Sektor properti menyumbang sekitar 30 persen terhadap perekonomian Tiongkok.
Baca juga: Sejalan dengan Rupiah, IHSG Ditutup Melemah
Rekomendasi saham
Lebih lanjut disebutkan beberapa
saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar di perdagangan hari ini yaitu BBRI, BMRI, TLKM, BBTN, FILM, dan BRIS.
Berikut ini rekomendasi
trading sahamnya:
1. BBRI: Buy on Weakness
Beli di 6.050, cutloss jika break di bawah 6.000. Jika tidak break di bawah 6.000, potensi naik ke 6.250-6.350 short term.
2. BMRI: Spec Buy
Beli di 7.000, cutloss jika break di bawah 6.950. Jika tidak break di bawah 6.950, potensi naik ke 7.100-7.200 short term.
3. TLKM: Spec Buy
Beli di 4.050, cutloss jika break di bawah 4.000. Jika tidak break di bawah 4.050, potensi naik ke 4.140-4.200 short term.
4. BBTN: Spec Buy
Beli di 1.460, cutloss jika break di bawah 1.420. Jika tidak break di bawah 1.420, potensi naik ke 1.480-1.500 short term.
5. FILM: Spec Buy
Beli di 4.650, cutloss jika break di bawah 4.500. Jika tidak break di bawah 4.650, potensi naik ke 4.900-4.950 short term.
6. BRIS: Spec Buy
Beli di 2.400, cutloss jika break di bawah 2.330. Jika tidak break di bawah 2.400, potensi naik ke 2.480-2.550 short term.