Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat meninjau pelaksanaan GPM di Majalengka (Foto: Istimewa)
Media Indonesia • 7 March 2024 17:48
Bandung: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), akan memaksimalkan pelaksanaan operasi pasar dan gerakan pangan murah (GPM), yang dinilai lebih efektif untuk menekan harga pangan.
"Menjelang Ramadan, pengendalian inflasi melalui operasi pasar harus lebih optimal. Seluruh proses tersebut, tentu memerlukan dukungan kelancaran distribusi pasokan. Baik distribusi pasokan ke pasar tradisional dan juga ritel modern. Ini untuk menjaga dan menekan harga pangan," kata Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, Kamis, 7 Maret 2024.
Menurut Bey, di tengah berbagai tantangan pengendalian inflasi, Jabar mencatatkan inflasi tahun 2023, terjaga pada rentang sasaran dan berada di bawah inflasi nasional. Dari sisi ritel, Jabar juga merupakan provinsi dengan jumlah pengguna dan merchant QRIS tertinggi tingkat nasional. Capaian masing-masing sebesar 10,37 juta pengguna dengan 6,6 juta merchant.
"Pemerintah provinsi akan semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders dan juga Bank Indonesia (BI). Hal itu dalam rangka mengawal capaian inflasi dan digitalisasi tahun 2024," ucapnya.
Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, terus berupaya menstabilkan harga beras, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan terjangkau. Salah satu upayanya melakukan pengecekan ketersediaan beras di gudang Bulog yang ada di Kota Bandung.
Baca juga: Pemkot Bandung Lakukan Berbagai Strategi untuk Kendalikan Inflasi |