Mantan menteri pertahanan Israel Benny Gantz. (AP)
Willy Haryono • 19 February 2024 15:14
Tel Aviv: Benny Gantz, mantan menteri pertahanan Israel, memperingatkan kepada kelompok pejuang Palestina Hamas untuk segera membebaskan semua sandera di Jalur Gaza paling lambat 10 Maret mendatang. Jika tidak, maka Israel akan melancarkan serangan darat ke kota Rafah.
Mengutip dari BBC, Senin, 19 Februari 2024, ini adalah pertama kalinya Israel mengumumkan kapan pasukannya mungkin memasuki kota Rafah di Gaza selatan yang saat ini dipadati 1,5 juta pengungsi Palestina.
Suara penentangan global semakin meningkat terhadap rencana serangan darat Israel ke Rafah. Sebelumnya, badan kesehatan masyarakat PBB mengatakan bahwa Rumah Sakit Nasser di Gaza telah berhenti berfungsi setelah serangan Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tim mereka tidak diizinkan masuk ke rumah sakit tersebut untuk menilai situasi seputar pasien dan pasokan medis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kompleks Rumah Sakit Nasser pada Kamis lalu, seraya mengatakan bahwa laporan intelijen mengindikasikan sejumlah sandera tersisa masih ditahan Hamas ditahan di sana.
IDF menggambarkan operasinya di Nasser sebagai operasi "tepat dan terbatas," dan menuduh Hamas "secara sinis telah menggunakan rumah sakit untuk teror."
Berbicara pada hari Minggu kemarin, Gantz yang mantan menteri pertahanan, mengatakan: "Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu - jika pada bulan Ramadan para sandera kita tidak ada di rumah, pertempuran akan berlanjut di mana-mana, termasuk wilayah Rafah."
Ramadan tahun ini dimulai pada 10 Maret mendatang.
Baca juga: Jumlah Kematian di Gaza 28.858 Jiwa, Rencana Gencatan Senjata Masih Suram