Angin Disebut Jadi Opsi Membantu Nusa Penida Mencapai 100% Energi Terbarukan

Insiatif Nusa Penida 100 persen energi terbarukan telah diumumkan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada Kamis, 5 September 2024. Dok. Istimewa

Angin Disebut Jadi Opsi Membantu Nusa Penida Mencapai 100% Energi Terbarukan

Achmad Zulfikar Fazli • 6 September 2024 13:51

Jakarta: Insiatif Nusa Penida 100 persen energi terbarukan telah diumumkan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada Kamis, 5 September 2024. Komitmen proyek ini diperkuat dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh PLN, IESR, KADIN, METI, AESI, AEAI, dan BDF yang disaksikan Pemerintah Provinsi Bali.

Ketua Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI), Agung Hermawan, mendukung proyek ini. Menurut dia, potensi pengembangan energi bayu di Nusa Penida cukup menjanjikan. Berdasarkan kajian, pulau tersebut memiliki potensi angin yang dapat mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) skala kecil hingga menengah.

“Angin menjadikannya salah satu opsi untuk membantu Nusa Penida mencapai target 100 persen energi terbarukan pada 2030,” ujar Agung, dilansir pada Jumat, 6 September 2024. 

Pihaknya siap memainkan peran kunci dalam mendukung pengembangan dan target pada 2030 dengan menjadi penghubung antara pemerintah dan pengembang energi. Dengan hal tersebut akan membantu menyediakan informasi terkait regulasi, serta mempromosikan dan mengadvokasi kebijakan energi terbarukan. 

“AEAI juga aktif mendorong terciptanya iklim investasi yang lebih baik, serta berkolaborasi dengan sektor swasta dan pemerintah untuk mempercepat pengadaan proyek PLTB di berbagai wilayah, termasuk Nusa Penida,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Luhut Tegaskan Transisi Energi Harus Adil dan Beriringan dengan Dekarbonisasi


Dia menjelaskan ada beberapa inovasi pembiayaan terkait pengembangan PLTB di Nusa Penida yang memungkinkan masyarakat lokal terlibat secara aktif dalam proyek ini. Salah satunya skema crowdfunding. Masyarakat lokal hingga internasional bisa berkontribusi langsung dalam pendanaan pembangunan turbin angin tanpa perlu modal besar.

“Mereka ikut merasa memiliki proyek energi terbarukan ini. Selain itu, melalui kemitraan publik-swasta (PPP), perusahaan energi, pemerintah, dan masyarakat dapat bekerja sama membangun serta mengoperasikan PLTB,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI), Feiral Rizky Batubara, menambahkan masyarakat lokal juga dapat dilibatkan dalam pelatihan dan pekerjaan. Sehingga ada dampak positif bagi ekonomi mereka.

Selain itu, pemerintah dapat berperan memberikan insentif seperti subsidi, yang dapat menurunkan biaya awal proyek dan menjadikannya lebih menarik bagi para investor dan komunitas.

“Semua upaya ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya target 100 persen energi terbarukan di Nusa Penida. Kami (AEAI) ingin menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan mempercepat pengadaan proyek energi angin di wilayah ini” kata Feiral.

Potensi energi terbarukan di Nusa Penida, menurut analisis IESR dan Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana, mencapai lebih dari 3.219 megawatt (MW).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)