Kapolri Apresiasi Kerja Para Mantan Penyidik KPK dari Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana.

Kapolri Apresiasi Kerja Para Mantan Penyidik KPK dari Polri

Siti Yona Hukmana • 9 December 2024 20:25

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kerja keras dan terobosan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri di Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Satgassus yang diisi oleh para mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menerbitkan dua buku pendidikan antikorupsi bagi anak bangsa.

"Oleh karena itu, tentunya dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat karena kerja keras dari rekan-rekan, khususnya dari Satgasus pencegahan Korupsi yang telah berusaha membuat suatu terobosan," kata Kapolri dalam sambutannya di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2024.

Kapolri menyebut dirinya mengetahui bahwa di samping membuat buku, Satgassus juga telah melakukan kerja sama dengan 13 kementerian-lembaga. Upaya itu diharapkan bisa mengoptimalkan kerja Polri dalam pencegahan dan pemberantasan praktik korupsi di Tanah Air.

"Terkait dengan apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto) terkait dengan masalah perbaikan sistem di masing-masing lembaga, termasuk juga penulisan buku kali ini," ujar Listyo.

Dua buku yang diterbitkan Satgassus ini berjudul Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin dan Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA). Kedua buku ditulis oleh pegiat antikorupsi, akademisi, dan mantan penyidik KPK salah satunya Novel Baswedan.
 

Baca juga: 

Kapolri: Masih Banyak Korupsi di Pejabat Politik, Pejabat Pemerintah, dan Pengusaha



Listyo menyebut setelah ia baca, isi buku antikorupsi itu lumayan seram. Sebab, dia memang memberikan ruang kepada Satgassus untuk mengundang atau mengajak para interdisipliner untuk ikut menulis.

"Pada saat itu dalam rapat kita sepakat untuk kita berikan ruang yang seluas-luasnya, sehingga kemudian ya memang apa yang ditulis di buku ini, kalau kita baca isinya pedes gitu. Karena memang itu ya hal-hal yang kita alami sehari-hari," ujar Listo.

Mantan Kabareskrim Polri ini tidak merinci detail isi buku tersebut. Namun, dia menyinggung bawah di dalam buku itu juga terdapat perilaku birokrat, bahkan terkait institusi Polri yang harus diperbaiki dan dievaluasi.

"Ini tentunya kita harus belajar dari pengalaman, dari peristiwa-peristiwa yang ada, sehingga kemudian ke depan kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan," kata Listyo.

Listyo berharap kehadiran buku itu bisa menjadi salah satu panduan bagi para pembaca untuk menciptakan budaya antikorupsi di lingkungan kerja masing-masing. Di samping itu, Satgassus juga diharapkan semakin eksis untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan.

"Karena di satu sisi penegakan harus kita lakukan namun di sisi lain perbaikan dan pencegahan, perbaikan sistem tentu harus seiring. Sehingga, semuanya bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)