Penanganan Stunting di Kalsel Dinilai Cukup Berhasil

Ilustrasi stunting/MI

Penanganan Stunting di Kalsel Dinilai Cukup Berhasil

Media Indonesia • 19 November 2023 07:53

Banjarbaru: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dinilai cukup berhasil dalam menekan angka tengkes (stunting) di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

"Kalsel cukup berhasil dalam menekan angka stunting. Melalui koordinasi dan kerja sama semua pihak angka prevalensi stunting terus menurun, bahkan menjadi salah provinsi tertinggi dalam penurunan stunting pada 2022 lalu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diadudin, Minggu, 19 November 2023.

Kalsel sendiri menargetkan penurunan angka stunting menjadi 18,1 persen pada 2023 dan 14 persen pada 2024 mendatang. Saat ini angka stunting di Kalsel sebesar 24,6 persen dan pada 2021 angka stunting Kalsel mencapai 30 persen, dimana Kalsel merupakan salah satu provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia dan menjadi prioritas penanganan pemerintah.

Terkait penanganan stunting ini Dinas Kesehatan Kalsel sendiri mendapatkan alokasi dana sebesar Rp11,19 miliar yang berasal dari anggaran APBD dan APBN (DAK). Dana tersebut terdiri dari pengelolaan kesehatan gizi masyarakat Rp3.832.573.710, pengadaan obat program gizi Rp6.887.657.100 serta dana upaya germas cegah stunting Rp474.901.800.

"Anggaran penanganan stunting ini tersebar di sejumlah SKPD dan nilainya cukup besar," ujarnya. 

Beberapa waktu lalu Pemprov Kalsel menyalurkan 14 truk telur bagian program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak usia 6-23 bulan di 13 kabupaten/kota se Kalsel. Adapun sasaran PMT protein hewani telur ini diperuntukkan bagi 5.675 orang (28.375 kg) dan balita underweight sebanyak 6.182 orang (30.910 kg).

Ardiansyah, Pengurus Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kalsel, intervensi dalam upaya penanganan stunting harus dilakukan melalui intervensi spesifik (kesehatan) dan sensitif ( luar kesehatan). PMT selama ini diberikan dalam bentuk PMT sosialisasi, penyuluhan dan PMT pemulihan yang diberikan pada anak penderita stunting dalam rentang waktu 90 hari dan 120 hari.

Kegiatan PMT ini harus disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku masyarakat, seperti dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)