Akuisisi Grab ke Trans Cab Bisa Kurangi Persaingan Sehat

Grab. Foto: Unsplash.

Akuisisi Grab ke Trans Cab Bisa Kurangi Persaingan Sehat

Arif Wicaksono • 12 July 2024 17:54

Singapura: Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) telah mengeluarkan keputusan sementara yang menyatakan akuisisi operator taksi Trans-cab oleh Grab, jika diizinkan, akan mengurangi persaingan secara signifikan.
 

baca juga:

Grab Holdings Perkirakan Laba Inti Capai USD200 Juta


Dalam sebuah pernyataan, pengawas persaingan usaha mencatat posisi Grab yang sudah dominan di antara platform-platform layanan pemesanan kendaraan, dan mengatakan akuisisi tersebut kemungkinan akan memperkuat posisinya.

Trans-cab memiliki salah satu armada taksi terbesar yang tidak dimiliki atau bermitra dengan platform layanan transportasi online mana pun. Artinya, para pengemudi bebas menggunakan platform apa pun di pasar, dan juga menjemput penumpang di jalan raya.

Sebaliknya, armada taksi lain berafiliasi dengan suatu platform atau telah menandatangani kemitraan dengan suatu platform. Misalnya, armada ComfortDelGro berafiliasi dengan Zig, platform pemesanan kendaraannya, dan juga bermitra dengan Gojek; SMRT telah bermitra dengan Grab sejak September 2020.

"Dengan bergabungnya armada Trans-cab ke dalam platform layanan pemesanan kendaraan Grab berdasarkan usulan akuisisi, platform pesaing Grab akan memiliki lebih sedikit pengemudi yang dapat digunakan dan sudah terdapat kekurangan pengemudi di Singapura," kata CCCS, dilansir Business Times, Jumat, 12 Juli 2024.

Data yang dianalisis menunjukkan pengemudi yang menyewa dari armada yang dimiliki oleh platform ride-hailing cenderung menggunakan lebih banyak platform tersebut dibandingkan mereka yang tidak.

CCCS menambahkan ada juga berbagai strategi yang dapat diterapkan oleh Grab untuk mendorong pengemudi Trans-cab agar meningkatkan penggunaan platform ride-hail Grab. Laporan ini mencatat kekurangan pengemudi, dan kurangnya taksi non-afiliasi atau armada mobil sewaan swasta yang dapat diajak bermitra oleh platform layanan ride-hailing saingan Grab.

CCCS juga menunjukkan tingginya hambatan untuk masuk dan apa yang diperlukan agar platform ini dapat bertahan dalam bisnisnya, mengingat tingginya biaya kepemilikan armada, perluasan dan pemberian insentif untuk menarik pengemudi.

"Dengan berkurangnya kendala persaingan di Grab, pengemudi dan penumpang dapat menghadapi harga yang lebih tinggi dan pilihan yang lebih sedikit untuk platform pemesanan kendaraan," kata CCCS.

Grab juga menyadari melalui usulan akuisisi ini, mereka kemungkinan akan dapat menghemat secara signifikan insentif yang harus mereka bayarkan kepada para pengemudi, dibandingkan jika mereka menggunakan cara-cara alternatif untuk meningkatkan pasokan pengemudi.

Transformasi digital

Managing Director Grab Singapura Yee Wee Tang mengatakan dalam sebuah pernyataan langkah Grab untuk mengakuisisi Trans-cab adalah bagian dari upaya untuk mendukung Trans-cab dalam transformasi digitalnya, dan untuk meningkatkan penghidupan para pengemudinya.

Ia menekankan penggunaan teknologi untuk membantu pengemudi meningkatkan pendapatan, yang penting dalam mempertahankan kumpulan pengemudi yang baik.

"Berkat inovasi ini, kami telah menunjukkan kami dapat meningkatkan pendapatan pengemudi sekaligus menurunkan tarif penumpang," ujar dia.

Grab pertama kali mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi Trans-cab melalui cabang GrabRentals pada Juli 2023. Sekitar tiga bulan kemudian, CCCS pertama kali mengemukakan kekhawatiran persaingan setelah melakukan tinjauan awal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)