Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Foto: dok BPS.
Faustinus Nua • 15 July 2024 15:31
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD20,84 miliar pada Juni 2024 secara month to month (mtm). Angka tersebut turun 6,65 persen dibandingkan Mei 2024, tetapi masih tumbuh 1,17 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Nilai ekspor Indonesia Juni 2024 mencapai USD20,84 miliar atau turun 6,65 persen dibanding ekspor Mei 2024. Dibanding Juni 2023 nilai ekspor naik sebesar 1,17 persen," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin, 15 Juli 2024.
Dijelaskannya, penyumbang utama penurunan ekspor secara bulanan adalah pertambangan dan lainnya. Sedangkan penyumbang utama kenaikan ekspor secara tahunan atau year on year (yoy) adalah ekspor industri pengolahan.
Nilai ekspor migas pada Juni 2024 adalah USD1,23 miliar atau turun 13,24 persen secara bulanan. Sedangkan nilai ekspor nonmigas pada Juni 2024 sebesar USD19,61 miliar. "Penurunan nilai ekspor pada Juni secara bulanan terutama didorong penurunan ekspor nonmigas," imbuh dia.
Dia mengatakan komoditas yang menyebabkan penurunan ekspor nonmigas, yaitu komoditas bijih logam serta terak dan abu turun 98,32 persen dengan andil terhadap ekspor nonmigas 4,57 persen, logam mulia dan perhiasan permata turun 45,76 persen dengan andil ekspor nonmigas 1,97 persen serta nikel turun 25,20 persen dengan andil ke ekspor nonmigas sebesar 0,96 persen.
"Penurunan ekspor nonmigas terutama didorong penurunan ekspor hasil minyak dengan andil 0,94%," kata Amalia.
Baca juga: Perpanjangan HGBT Dikhawatirkan Bikin Kantong Negara Makin Kering |