3 Negara Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Sebuah truk melewati titik penyerangan Rafah menuju Jalur Gaza, 8 Agustus 2022. (AP Photo/Adel Hana)

3 Negara Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Willy Haryono • 16 October 2023 15:43

Kairo: Mesir bersama Amerika Serikat (AS) dan Israel menyepakati gencatan senjata yang bersifat sementara di Jalur Gaza selatan mulai hari Senin ini, 16 Oktober 2023, sekitar pukul 06.00 pagi GMT, menurut keterangan dua sumber keamanan Mesir yang mengetahui kesepakatan tersebut.

Keduanya juga mengatakan bahwa kesepakatan dibuat bertepatan dengan pembukaan kembali titik perbatasan Rafah.

Kedua sumber juga mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama beberapa jam, namun mereka tidak mengetahui durasi pastinya. Mereka juga mengatakan ketiga negara telah sepakat bahwa Rafah akan dibuka hingga pukul 14.00 GMT pada hari Senin selama satu hari.

Rafah, yang berada di perbatasan antara Semenanjung Sinai Mesir dan Gaza yang dikuasai kelompok pejuang Hamas, adalah satu-satunya penyeberangan ke wilayah yang tidak dikuasai Israel.

Mengutip dari laman Shine, sumber keamanan dan sumber LSM di Al-Arish mengatakan truk bantuan masih menunggu di sana setelah pukul 06.00 pagi GMT. Sejumlah truk terlihat menunggu izin untuk melakukan perjalanan ke Rafah, yang bisa memakan waktu hingga beberapa jam.

Mesir mengatakan bahwa penyeberangan Rafah akan tetap dibuka dari sisi Mesir dalam beberapa hari terakhir, namun tidak dapat dioperasikan karena pengeboman Israel di sisi Palestina.

Tertahan di Mesir

Bantuan yang datang dari beberapa negara dan organisasi tertahan di al-Arish Mesir menunggu kesepakatan mengenai pengiriman pasokan dan evakuasi warga asing dari Gaza, yang menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah dicapai setelah kunjungan ke Kairo.

Saat dimintai konfirmasi, militer Israel belum memberikan komentar seputar kesepakatan dengan Mesir dan AS.

Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah Hamas, mengatakan bahwa mereka belum menerima konfirmasi dari pihak Mesir tentang niat untuk membuka penyeberangan Rafah.

Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan situasi di Rafah akan "tidak menentu dan tidak dapat diprediksi dan tidak jelas apakah, atau untuk berapa lama, para warga akan diizinkan untuk transit di penyeberangan tersebut."

Dikatakan bahwa warga yang merasa cukup aman untuk menyeberangi Rafah dapat bergerak menuju titik tersebut.

Baca juga:  Invasi Darat Belum Dimulai, Israel Sebut Warga Gaza Masih Bisa Mengungsi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)