Farhan Alkadi, sandera Israel yang berhasil diselamatkan. Foto: Israel Government Press Office
Medcom • 28 August 2024 13:30
Yerusalem: Pasukan khusus Israel mengatakan berhasil menyelamatkan seorang sandera Israel dari terowongan di Gaza selatan dalam “operasi penyelamatan yang rumit”, seperti yang diumumkan oleh militer Israel pada Selasa, 27 Agustus.
Melansir dari Channel News Asia, Qaid Farhan Alkadi, seorang anggota komunitas Bedouin di Israel Selatan yang bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah kibbutz dekat perbatasan Gaza, Palestina telah dipindahkan ke rumah sakit dengan kondisi stabil setelah lebih dari 10 bulan diculik oleh militan Hamas.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengonfirmasi bahwa Alkadi telah diselamatkan dari terowongan bawah tanah. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait operasi tersebut demi keamanan pasukan Israel dan para sandera lainnya yang masih berada di Gaza.
Seorang pejabat militer mengungkapkan bahwa pasukan Israel yang beroperasi di area di mana Farhan Alkadi ditemukan, menavigasi sistem bawah tanah yang kompleks di mana para sandera diduga ditahan bersama dengan para militan dan bahan peledak.
“Farhan ditemukan oleh pasukan ketika dia sendirian, dan diselamatkan dari terowongan. Sebagai bagian dari persiapan operasi, pelajaran diambil dari kejadian-kejadian sebelumnya dan pertemuan dengan para sandera,” ujar pejabat tersebut.
Ia ditemukan dan diselamatkan setelah hampir delapan bulan terjebak. Media Israel mengutip Alkadi yang mengungkapkan bahwa ia tidak melihat matahari selama periode tersebut dan seorang sandera lainnya yang bersamanya telah meninggal dunia.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan Alkadi, memuji pasukan atas penyelamatan tersebut dan mengatakan bahwa Israel akan bekerja “tanpa kenal lelah” untuk membebaskan semua sandera, baik melalui negosiasi maupun operasi penyelamatan.
“Kami melakukan ini dengan dua cara utama: melalui negosiasi dan operasi penyelamatan. Kedua cara tersebut sama-sama membutuhkan kehadiran militer kami di lapangan, dan tekanan militer yang tak henti-hentinya terhadap Hamas,” kata Netanyahu.
Operasi penyelamatan ini mendapatkan apresiasi luas dari para pemimpin Israel, di tengah tekanan yang semakin besar pada pemerintah untuk membebaskan lebih dari 100 sandera yang masih berada di Gaza. Presiden Isaac Herzog mengatakan bahwa penyelamatan tersebut merupakan “momen sukacita bagi Negara Israel dan masyarakat Israel secara keseluruhan”.
Forum Keluarga Sandera Israel menyebut kembalinya Alkadi sebagai “keajaiban”, meskipun demikian, mereka menekankan bahwa operasi militer saja tidak akan cukup untuk membebaskan para sandera lainnya, dan mendesak komunitas internasional untuk menekan Hamas agar menerima kesepakatan pembebasan sandera.
Setelah penyelamatan Farhan Alkadi dikonfirmasi, sebuah helikopter militer Israel mendarat di rumah sakit untuk mengantar Alkadi, yang kini dalam kondisi stabil setelah kehilangan banyak berat badan selama penahanan. Saudaranya, Hathem Alkadi, mengatakan bahwa Qaid bertanya tentang keluarganya dan menunjukkan kepuasan bisa bertemu kembali.
Alkadi, yang disandera dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, adalah salah satu dari lebih dari 250 sandera yang diambil selama serangan tersebut. Saat ini, masih ada 108 sandera yang berada di Gaza, dengan sepertiganya diketahui telah meninggal. Penyelamatan ini mengikuti operasi serupa pada bulan Juni dan belum ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan untuk menghentikan perang dan mengembalikan sandera. (Shofiy Nabilah)