Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Fetry Wuryasti • 20 December 2023 15:46
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi pada November 2023 terindikasi tetap tumbuh, meski melambat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,9 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan SBT 15,7 persen pada Oktober 2023.
Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor Konstruksi sedangkan pada sektor Industri Pengolahan dan Infokom terjadi pelambatan.
"Perlambatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama karena penurunan kegiatan operasional sebagai dampak lemahnya permintaan domestik dan ekspor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Rabu, 20 Desember 2023.
Responden menyampaikan kebutuhan pembiayaan pada periode laporan masih dipenuhi terutama dari dana sendiri (63,9 persen) yang tercatat meningkat dibandingkan Oktober 2023 (63,2 persen).
Sementara itu, sumber pembiayaan yang bersumber dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (7,4 persen), pinjaman/utang dari perusahaan induk (6,5 persen), serta pembiayaan dari perbankan dalam negeri (4,6 persen) terindikasi turun dibandingkan Oktober 2023.
"Responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama masih dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana (82,2 persen) serta biaya (suku bunga) yang lebih murah (11,2 persen)," kata Erwin.
Baca juga: Pemerintah Bakal 'Kawinkan' Bank Muamalat dan BTN Syariah