Data center. Foto: Unsplash.
New York: Microsoft dan OpenAI sedang mengerjakan rencana untuk proyek pusat data yang dapat menelan biaya hingga USD100 miliar dan mencakup superkomputer kecerdasan buatan bernama "Stargate" yang akan diluncurkan pada 2028.
Hal ini disebabkan pesatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan generatif telah menyebabkan melonjaknya permintaan akan pusat data AI yang mampu menangani tugas-tugas yang lebih canggih dibandingkan pusat data tradisional.
Microsoft kemungkinan akan membiayai proyek tersebut, yang diperkirakan 100 kali lebih mahal dibandingkan beberapa pusat data terbesar yang ada, mengutip orang-orang yang terlibat dalam percakapan pribadi tentang proposal tersebut dikutip dari
The Information.
"Superkomputer yang diusulkan berbasis di AS ini akan menjadi yang terbesar dalam serangkaian proyek yang ingin dibangun oleh perusahaan-perusahaan tersebut dalam enam tahun ke depan," tambah laporan itu dikutip dari
Channel News Asia, Minggu, 31 Maret 2024.
Informasi tersebut mengaitkan biaya tentatif sebesar USD100 miliar kepada seseorang yang berbicara dengan Altman tentang hal tersebut dan seseorang yang telah melihat beberapa perkiraan biaya awal Microsoft.
Altman dan Microsoft telah menyebarkan superkomputer ke dalam lima fase, dengan Stargate sebagai fase kelima. Microsoft sedang mengerjakan superkomputer fase keempat yang lebih kecil untuk OpenAI yang akan diluncurkan sekitar tahun 2026.
Microsoft dan OpenAI berada di tengah-tengah fase ketiga dari rencana lima fase, dengan sebagian besar biaya untuk dua fase berikutnya melibatkan perolehan chip AI yang dibutuhkan.
penjualan chip dengan harga tinggi
Chip AI seringkali dijual dengan harga tinggi. CEO perusahaan chip Nvidia Jensen Huang mengatakan kepada CNBC pada awal Maret bahwa chip kecerdasan buatan "Blackwell" B200 terbaru akan dihargai antara USD30.000 dan USD40.000.
Microsoft juga telah mengumumkan duo chip komputasi yang dirancang khusus pada bulan November tahun lalu. Laporan tersebut mengatakan proyek baru tersebut akan dirancang untuk bekerja dengan chip dari pemasok yang berbeda.
“Kami selalu merencanakan inovasi infrastruktur generasi berikutnya yang diperlukan untuk terus mendorong batas kemampuan AI,” kata juru bicara Microsoft dalam pernyataan melalui email kepada Reuters.
Laporan itu menuturkan pengeluaran untuk rencana ini bisa melebihi USD115 miliar, lebih dari tiga kali lipat pengeluaran Microsoft tahun lalu untuk belanja modal untuk server, gedung dan peralatan lainnya.