Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: EPA-EFE
New York: Sebanyak 99 rabi Amerika Serikat (AS) meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan semua pihak terkait untuk "menyelesaikan kesepakatan di atas meja yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden dan didukung oleh Qatar, Mesir, dan Dewan Keamanan PBB . Disekan dilontarkan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang menderita.
Para rabi mengatakan orang-orang Yahudi di Israel dan diaspora global tidak dapat memulai pemulihan sampai 115 tawanan yang ditahan oleh Hamas di Gaza dipulangkan.
"Waktu hampir habis, dan kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memulihkan harapan bagi kawasan ini," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir Jewish Telegraphic Agency, yang dikutip dari Al Jazeera, Kamis 15 Agustus 2024.
"Setiap hari para sandera ditahan di Gaza adalah hari ketika harapan berkurang. Sudah waktunya untuk memulihkan harapan itu ke kejayaannya sepenuhnya, menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka dan seluruh orang Yahudi dengan menyegel kesepakatan ini," mereka menambahkan.
Politikus Israel tidak siap
Sementara politisi Israel dikabarkan masih belum siap menerima gencatan senjata yang dinegosiasikan di Gaza. Hal tersebut disampaikan Francis J Ricciardone, mantan duta besar AS untuk Mesir dan Turki.
Ricciardone mengatakan keberhasilan perundingan gencatan senjata
Gaza yang akan datang bergantung pada apakah politisi Israel dapat menyetujui satu jalan ke depan.
“Bagi saya, masalah inti tetap apakah pemerintah Israel dapat bersatu di balik gencatan senjata yang dinegosiasikan,” kata Ricciardone kepada
Al Jazeera dari Washington, DC.
“Baru-baru ini, kami melihat lagi, sebagian kabinet mengatakan mereka akan mengundurkan diri, dan mereka akan meninggalkan pemerintahan dan pemerintahan akan jatuh jika Netanyahu menerima perjanjian gencatan senjata yang dinegosiasikan sebelum mencapai semua tujuan perang yang diumumkan,” ucap Ricciardone.
“Tujuan-tujuan ini melampaui kendali Koridor Philadelphia – zona penyangga antara Mesir dan Gaza,” kata Ricciardone.
“Tujuan-tujuan itu termasuk penghancuran Hamas. Jadi tampaknya kita masih sangat terpaku pada apakah Israel siap saat ini, apakah pemerintah Israel di bawah Netanyahu siap kali ini untuk menerima gencatan senjata yang dinegosiasikan yang mengarah pada berakhirnya perang. Saat ini nampaknya tidak demikian,” pungkas Ricciardone.